Ribuan Orang Padati Masjid Besar Cicalengka
CICALENGKA – Putri mantan Presiden Republik Indonesia K. H. Abdurrahman Wahid (Gusdur) Hj. Zannuba Arifah Chasafsoh atau yang akrab disapa Yeni Wahid, menghadiri kegiatan Haol ke-5 K. H. Abdurrahman Wahid dan doa bersama untuk bangsa di halaman Masjid Besar Cicalengka kemarin (25/1).
Yeni mengatakan, sosok ayahnya yang akrab dipanggil Gusdur itu selalui berpegang pada dalil akli dan nakli, yakni minta ilham dari Allah untuk menuntun jalan.
’’Saya ucapkan beribu syukur dan rasa terima kasih yang terdalam bagi yang telah datang kepada acara Haol ke-5 ayahanda kami. Dengan kebaikan yang melimpah dan ilmu yang berkah,’’ tuturnya kepada wartawan saat membuka acara.
Dia mengatakan, selain melakukan Haol, dia juga mengajak masyarakat untuk melakukan taqorub (mendekatkan diri) kepada Allah, ’’Kita harus berdzikir dan berdoa agar kita selalu diberikan bimbingan dan doa di acara Haol ini,’’ kata dia.
Kegiatan Haol tersebut, kata dia, tidak hanya dilaksanakan di Jawa Barat (Jabar) saja. ’’Kegiatan ini telah digelar di Jakarta, Australia, Jawa Tengah, bahkan akan dilaksanakan di Mesir,’’ imbuhnya.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir beberapa tokoh agama, seprti Salman Al-Faris, Umar Basri, Ibnu Atoilah Yusuf, Mantan Gubernur Jawa Barat Drs. Nu’man Abdul Hakim, tokoh Jabar K. H. Rifat Abisarir, Kusmayadi Tatang dari koordinasi pemerintah, Alim ulama pejabat pemerintah, para kiyai dan ribuan masyarakat. Doa bersama dipimpin K. H. Ahmad Sahid selaku sesepuh Pesantren Al-Falah.
Sementara itu, Ketua Panitia Endang mengatakan, K. H. Abdurrahman Wahid yang meninggal di usia 69 tahun itu, telah berjuang dengan keihlasan dan kejujuran demi masyarakat. ’’Ini kehormatan dan kebanggan kita warga Kabupaten Bandung khusunya, karena dulu K. H. Abdurahman hadir di sini sekarang putrinya hadir pula,’’ tuturnya.
Camat Cicalengka Ahmad Rizqi mengatakan, dengan adanya doa bersama ini, dirinya berharap indonesia akan lebih baik lagi. ’’Tidak hanya berdoa, tapi memahami banyak sekali perlajaran. Berbagai pemikiran beliau dikagumi tidak hanya di Indonesia, tapi diseluruh dunia mengagumi sosok Abdurahman Wahid. Saya selaku pihak dari pemerintahan menekankan yang slogan Gusdur ‘Begitu aja kok repot,’ dapat dilaksanakan. Artinya, selaku aparat pemerintah tidak mempersulit keadaan dalam pelayanan,’’ tuturnya. (mg16/far)