BANJARMASIN – Sudah mulai tingginya kasus Demam Berdarah Dengue di Kalimantan Selatan membuat Dinas Kesehatan Povinsi Kalsel langsung tanggap. Selain terus memberikan imbauan kepada masyarakat akan bahaya DBD, Dinkes Kalsel juga langsung turun melakukan pendataan ke rumah sakit yang tersebar di daerah ini.
Diterangkan Kepala Seksi P2 Dinkes Kalsel Bambang Sutiardjo, untuk mengurangi wabah DBD yang sekarang mulai tinggi harus dimulai dari masyarakat sendiri dengan cara hidup sehat. Menurutnya, hal ini sangat ampuh dalam menangkal tumbuhnya nyamuk Aedes Aegipty yang kerap muncul di penampungan-penampungan air yang kerap kurang diperhatikan.
Apalagi, air hujan yang biasanya tertampung sangat menyuburkan pertumbuhan nyamuk yang awalnya dari jentik-jentik dan kemudian membawa virus penyakit demam berdarah yang sekarang marak.
”Seluruh benda yang berpotensi menjadi penampungan air harus segera dibersihkan, biasanya masyarakat lalai dengan hal demikian. Sesudah demam tinggi baru mereka sadar anaknya terserang demam berdarah,” kata Bambang.
Seperti diketahui, per 21 Januari lalu sebanyak 440 warga Kalsel sudah terserang DBD. Bahkan, 9 warga harus kehilangan nyawanya akibat wabah yang kerap datang di musim hujan seperti sekarang.
Beberapa daerah di Kalsel merupakan daerah endemis demam berdarah. Berdasarkan data Dinkes Kalsel, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) menjadi daerah dengan kasus tertinggi dengan total 91 kasus, disusul Hulu Sungai Tengah (HST) sebanyak 69 orang. ”Per 21 Januari tadi sudah ada 9 orang yang meninggal karena DBD, ini artinya tingkat hidup sehat masyarakat perlu diperbaiki lagi,” terangnya.
Dia mengimbau dalam mencegah DBD yang kerap datang di musim hujan ini, masyarakat harus langsung tanggap dengan cara 3 M plus, yakni mulai menguras, mengubur dan menutup benda-benda yang bisa menampung genangan air.
”Kita langsung jemput bola mendatangi dan mendata rumah sakit yang meneriman pasien demam berdarah ini. Kami tak ingin persoalan ini berlarut-larut sebelum korban terus bertambah,” ujarnya. (mr-140/asp)