Sempat ’Molor’ Akibat Perubahan APBD
BUAH BATU – Program rumah tinggal layak huni (Rutinhalu) yang diprogramkan pemerintah pusat yang sempat terhenti akan dilanjutkan kembali pada 2015. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Jabar Dede Rusdia mengatakan, pihaknya mengejar penuntasan sisa pembangunan Rutilahu pedesaan tahun ini.
Sebetulnya, pihak Pemprov sudah menargetkan bisa membangun 25 ribu Rutilahu di seluruh wilayah di Jawa Barat. Namun demikian, karena APBD Perubahan 2014 baru disahkan akhir tahun, program itu terpaksa melewati 2015.
”Ya, karena adanya APBD perubahan. Sehingga terjadi keterlambatan,” jelas Dede ketika dihubungi Bandung Ekspres, kemarin (19/1).
Dia menyebutkan, untuk pagu per rumah sekitar Rp10 juta per unit. Sedangkan saat ini, ada 12.500 unit yang seharusnya digarap setelah pengsahan lewat APBD Murni 2014 lalu.
Selain itu, ada sekitar 12.500 sisa Rutilahu yang belum tuntas seluruhnya pada 2014, sebab adanya APBD Perubahan 2014 baru disahkan akhir tahun sehingga ’molor’. ”Nanti pada 2015, kami siap menuntaskan seluruh sisa target Rutilahu,” katanya.
Dede menuturkan, terjadi keterlambatan ini pihaknya sudah berkonsultasi dengan Komisi I DPRD Jabar terkait rencana penuntasan target.
Pada proses Verifikasi ini, tidak sedikit rumah yang diklaim layak huni ditolak pengajuannya dengan berbagai pertimbangan. Seperti masuk dalam kategori keluarga mampu dan memiliki kekayaan lainnya.
”Walaupun dnegan jumlah tim verifikasi yang terbatas, Kita lakukan verifikasi dengan ketat dan terjadwal,” tutur Dede. Menurutnya, pada 2015, BPPMD tinggal menuntaskan pembangunan fisik karena proses verifikasi sudah selesai 2014.
”Setelah tahap verifikasi selesai kita akan segera laakukan pembangunan fisik agar program Rutihalu di Jabar bisa diselesaikan tepat waktu. (yan/fik)