Jadi Terkenal setelah Gunakan Nama Gunawan

Cai merasakan atmosfer berbeda ketika mengunjungi kota-kota di Indonesia, terutama Surabaya. Menurut dia, selain menjadi kota yang indah, Surabaya telah membuktikan diri sebagai kota yang lebih maju, baik dari industri dan perdagangan maupun bidang infrastruktur, daripada kota lain.

Hal paling mengesankan baginya adalah masih banyaknya taman kota di Surabaya sehingga tampak asri. Padahal, di era modernisasi saat ini, banyak kota yang telah mengalihfungsikan lahan-lahan hijau menjadi gedung-gedung bertingkat tinggi seperti di Jakarta.

“Saya lebih suka tinggal di desa. Udaranya segar. Kalau di Jakarta udaranya sudah tercemar dan sungainya kotor. Sehari pun saya tidak mau tinggal di sana,” ungkapnya.

Begitu juga Guangzhou, yang kini telah berkembang menjadi kota modern. Perubahan kota tersebut membuat dia kurang nyaman tinggal di salah satu kota terbesar di Tiongkok itu. Sebab, kota yang begitu padat, dengan gedung-gedung tinggi dan penuh polusi, terlalu berisiko baginya.

Selain tata kota yang masih asri, bagi Cai, Jawa Timur memiliki keunikan tersendiri. Salah satunya menjadi tempat lahirnya Presiden Pertama RI Ir Soekarno dan Presiden Ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

“Saya ingin menyaksikan dengan mata sendiri keunikan yang ada di Jawa Timur. Selama ini saya mengenal budaya Indonesia hanya melalui buku-buku Pramoedya Ananta Toer,” ucap sahabat karib sastrawan Indonesia Prof Budi Darma itu. (*/c9/ari)

Tinggalkan Balasan