JAKARTA – Ujian Nasional (Unas) SMP mulai tahun depan akan dilakukan uji coba secara daring/online di beberapa provinsi.
Pada Unas SMP tahun ini, uji coba Unas secara daring telah dilakukan di dua Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN), yaitu di Malaysia dan Singapura.
“Jadi anak-anak di depan komputer mengerjakan soal, kemudian hasilnya kita langsung ambil dari sini (Jakarta). Saat itu juga kita langsung tahu nilainya,” jelas Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemdikbud, Nizam, usai jumpa pers tentang hasil Unas SMP di Gedung Ki Hajar Dewantara Kemdikbud, Jakarta, kemarin (13/6).
Nizam mengatakan, nilai para peserta Unas daring di sekolah Indonesia di Malaysia dan Singapura tersebut bagus-bagus, dan telah dipakai untuk kelulusan.
“Sudah jalan. Terbukti bahwa itu bisa meskipun servernya ada di Jakarta dan ujiannya di sana, tanpa ada kendala apa-apa, dan 100 persen lulus, nilainya bagus juga,” ujarnya.
Puspendik Kemdikbud pun telah menawarkan pelaksanaan Unas SMP secara daring pada tahun depan kepada pemerintah provinsi.
Ada beberapa provinsi yang telah menyetujuinya, antara lain DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan Nanggore Aceh Darussalam.
Nizam mengakui, dengan sistem daring dalam pelaksanaan Unas SMP tersebut, Puspendik Kemdikbud akan bekerja lebih keras. Namun Unas secara daring ini dinilai lebih efisien karena dapat menghemat anggaran dan hasilnya pun langsung bisa diketahui dengan cepat.
Untuk kesiapan teknologi informasi, Nizam menjelaskan, Indonesia telah memiliki Desa Berdering di seluruh tanah air, dan sekolah-sekolahnya pun telah memiliki komputer.
“Tidak harus jumlah komputernya sama dengan jumlah siswa. Bisa bergantian. Soal bisa kita acak, kita ganti,” jelasnya. Selain itu Puspendik juga telah berkoordinasi Ditjen Pendidikan Dasar dan Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) yang siap mendukung pelaksanaan Unas SMP secara daring.
Terpisah, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Pendidikan Musliar Kasim menyatakan hal serupa. Menurutnya, UN akan diterapkan dengan computer based test. Mantan Rektor Universitas Andalas ini menjelaskan, saat ini Kemendikbud sedang membuat system trial and error. Kemendikbud akan mencoba beberapa tes untuk mengetahui kemungkinan kegagalan.