CIBADUYUT – Sebanyak 151 RW di Kota Bandung telah mengikuti program Kampung Berkebun yang digagas oleh Pemerintah Kota Bandung. Seperti dituturkan Kepala Dinas Pertanian Kota Bandung Ely Wasliah, program Kampung Berkebun telah selesai pada Minggu (8/6) lalu.
Disampaikan Ely, program ini bagus. Selain untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga, program yang didukung penuh oleh Wali Kota Bandung ini bisa dibawa ke tingkat internasional. “Kurang lebih diikuti 50 warga dari setiap RW-nya, sehingga warga akan tahu maksud dari kampung berkebun ini seperti apa, intinya kan untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” paparnya.
Meski untuk tahun ini pihaknya menggandeng sebanyak 151 RW, namun tidak menutup kemungkinan program yang sama dengan balutan yang lebih menarik akan menggandeng lebih dari sebelumnya. “Tahun ini ada warga masyarakat mengikuti pelatihan untuk kampung berkebun, hanya mungkin ada beberapa bantuan sarana yang kurang. Untuk pelatihannya kita sebetulnya tidak terfokus di 151 RW saja,” ucapnya.
Lebih jauh ia berharap semua warga bisa mengikuti hal yang serupa. Kampung berkebun selain membuat lingkungan nyaman, asri dan produktif, juga untuk memberi rasa aman masyarakat untuk mengonsumsi hasi pertanian yang tidak mengandung pestisida. “Yang tadinya tidak produktif, setelah ditanam sayuran apabila produknya berjalan bagus itu bisa meningkatkan pendapatan masyarakat,” paparnya.
Adapun pihaknya akan mengevaluasi dari motif jenis bibit, jenis bantuan sayuran dan lainnya. “Harapan kami RW yang tidak mendapatkan sarana kampung berkebun, kami mengharapan motivasi semangat dan melakukan swadaya sendiri. Kampung berkebun ini prospek luang ekonominya tinggi bagi masyarakat,” pungkasnya.
Dukungan mengenai program ini juga terlihat di sejumlah daerah, salah satunya di Kelurahan Cibaduyut Wetan. “Karena kawasan lain mungkin banyak lahan dan bisa memiliki masyarakat yang sangat aktif. Kami akan merealisasikan sebuah program penghijauan untuk dimaksimalkan dan kemudian nantinya akan menjadi identitas dari Kelurahan Cibaduyut Wetan,” ungkap Asep Kurnia selaku Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan, kemarin.
Program urban farming yang mengedepankan produksi tanaman dengan jenis tumbuhan dianggap sangat bermanfaat bagi warga. Selain dapat menghijaukan kawasan dan menghilangkan kesan kumuh di kawasan pemukiman padat, buah dari hasil penanaman urban farming bisa dijual atau dikonsumsi pribadi sehingga menghemat belanja sehari-hari.