Jelang KTT G20 Tahun 2022, Task Force 2-Think 20 Gelar Diskusi Cari Ide Atasi Masalah Global Pasca Pandemi

JAKARTA – Indonesia didapuk menjadi Presidensi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Bersamaan dengan itu, Indonesia juga menjadi tuan rumah kegiatan KTT G20 pada tahun 2022.

Mempersiapkan kegiatan tersebut, diadakan kegiatan dialog dan diskusi dengan topik “Solve the World Challenge : Recover Together, Recover Stronger and Smarter (Digitalization, Governance and Empowerment)”

Kegiatan tersebut diselenggarakan Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas ITB (PIKKC-ITB) sebagai host institution dalam pelaksanaan Task Force 2 – Think 20, dengan menggandeng Gen81 ITB.

Task Force 2 – Think 20 sendiri dibentuk sebagai sebagai Bank Ide, yang memberikan rekomendasi secara analitis dan independent dalam proses pengambilan keputusan G20.

Ketua PIKKC-ITB sekaligus Lead Co-Chair Task Force 2 – Think 20 Prof. Suhono H. Supangkat mengatakan, dialog diarahkan untuk membahas isu-isu KTT G20 pada tahun 2022.

Spesifiknya terkait permasalahan global berkenaan perkembangan digital, tata kelola, pemberdayaan sumber daya dan perubahan iklim global atau climate change.

Sejumlah pembahasan itu tidak terlepas dari kondisi pandemi Covid-19 yang melanda dunia dan berdampak pada berbagai sektor, misalnya kesehatan, ekonomi, dan lainnya.

Karena itu juga, dialog dibuat untuk membangun kolaborasi dalam mengumpulkan pemikiran untuk menghasilkan solusi-solusi dalam menyelesaikan berbagai permasalahan dunia.

Sejalan dengan itu, diharapkan Indonesia dapat memberikan kontribusi yang berarti ketika kegiatan KTT G20 tahun 2022 nanti berlangsung.

“Acara ini dapat menghubungkan dot-dot atas pemikiran akademisi, para pakar dan ahli serta pemerintah untuk berkontribusi dalam membuat kebijakan pada level global untuk menjawab tantangan pada masa yang akan datang baik dalam sektor ekonomi, sosial maupun lingkungan,” jelas Suhono.

Suhono mengungkapkan, pada pelaksanaannya, kegiatan dibagi ke dalam 4 sesi diskusi dengan melibatkan antara lain pemerintah pusat, wakil rakyat, pemerintah daerah, instansi pemerintah, akademisi serta pakar dan ahli.

Pada sesi pertama, narasumber yang hadir antara lain Irwan Sinaga (Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Amerika dan Pasifik), Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D (Dirjen Pelayanan Kesehatan), Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, M. Sc. (Profesor UNILA Bidang Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya Alam), Arya Damar (Direktur Utama Lintasarta).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan