Ventilator Ambu-Bag Airgency ITB Lolos Uji BPFK

BANDUNG-Ventilator berbasis Ambu-Bag Airgency yang dikembangkan oleh tim dari Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB) telah lolos uji fungsi dan ketahanan dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan RI pada 11 Mei 2020. Alat tersebut selanjutnya akan diuji secara klinis.

Dosen FTMD ITB Christian Reyner menjelaskan, fungsi utama Ventilator Airgency adalah menggantikan alat yang sebelumnya diperasikan manual. Keunggulan alat tersebut memiliki system yang sederhana, dapat dioperasikan dengan mudah, dan biaya produksinya juga rendah.

“Harapan kami setelah lolos uji klinis, sudah mendapat izin edar, kita bisa segera memproduksi alat ini dan mengedarkannya ke rumah sakit,” ujar Reyner, baru-baru ini dilansir dari itb.ac.id.

Ia mengatakan, alat tersebut memiliki parameter untuk mengatur seberapa besar oksigen yang masuk ke dalam paru-paru pasien. Sebab, beber Reyner, setiap orang memiliki pola pernapasan dan kebutuhan oksigen yang berbeda. Sehingga dengan Ventilator Airgency, dokter bisa mengatur sesuai kondisi pasien. Pengaturan lainnya adalah inspiratory dan respiratory yaitu rasio antara jumlah oksigen yang diterima dan dikeluarkan.

“Misalnya 1 : 2 atau 1: 3. Semua itu bisa diatur oleh dokter yang menangani pasien,” sebutnya.

Fungsi selanjutnya adalah pengaturan bidang volume. Karena setiap pasien memiliki bidang volume udara yang juga berbeda, misalnya 300 ml, 400ml, 500ml, maka alat tersebut juga dapat disesuaikan dengan bidang volume pasien (kapasitas menerima oksigen). Selain itu, fitur lainnya yang tak kalah penting dalam alat tersebut adalah warning system yang akan mendeteksi adanya kegagalan fungsi alat dengan ditandai suara “beep”.

“Misalnya, saat dioperasikan ada selang pernapasan yang terlepas maka alat akan berbunyi sebanyak empat kali ‘beep’, kemudian ada pendeteksi kebocoran halus, warning dalam kondisi low, high, over pressureyang berkaitan dengan kapasitas paru-paru dan tidal volume yang diberikan oleh dokter,” tambahnya.

Tidak hanya itu, lebih jauh Reyner memaparkan, Ventilator Airgency ini juga dilengkapi sistem perpindahan sumber tenaga listrik otomatis dari AC ke baterai. Hal itu untuk mengantisipasi jika terjadi mati listrik, maka sumber listrik akan pindah menggunakan baterai dan alat tetap berfungsi tanpa terhenti.

Tinggalkan Balasan