Ragu Udara dan Pengunjung Mabuk

BANDUNG – Interaksi antarpengunjung masih menjadi ganjalan bagi Pemerintah Kota Bandung untuk mengizinkan tempat hiburan kembali beroperasi. Pasalnya, hingga kini belum ada jaminan para pengusaha bisa meminimalisir interaksi antar pengunjung.

”Hal yang menjadi persoalan itu (interaksi) dan masih belum terjawab. Seandainya di room (ruangan karaoke) ada pemandu lagu, siapa yang memberikan garansi jaminan apabila di dalam tidak ada interaksi?” tutur Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna di sela-sela peninjauan tempat Karoke di Jalan Pungkur, Rabu (8/7).

Selain interaksi pengunjung, menurutnya, faktor sirkulasi udara pun menjadi hal penting dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

”Nah itu yang sulit meyakinkan kita (Pemkot Bandung),” tegasnya.

Dia mengungkapkan, Pemkot Bandung memang tengah mencoba untuk memberikan kesempatan kepada para pengusaha hiburan malam agar bisa kembali berkegiatan. Namun para pengusaha juga harus bisa meyakinkan pemerintah jika pembukaan usahanya tidak akan menimbulkan penyebaran Covid-19 baru.

Salah satu hal yang disoroti Ema yaitu jika ada pengunjung yang tidak sadarkan diri atau mabuk. Pasalnya belum ada penjelasan yang kuat untuk meyakinkan aman ketika berinteraksi.

”Orang tidak sadar (mabuk) itu yang masih bahan pemikiran kita. Dalam kunjungan kami ke tempat hiburan belum ada pengusaha yang bisa menjelaskan kepada kami,” ungkapnya.

Sebelumnya, Sekda Kota Bandung juga meminta pengelola tempat hiburan seperti klub malam dan karaoke untuk melakukan rapid test kepada para pengunjung. Hal itu sebagai syarat jika tempat hiburan ingin kembali beroperasi.

Dia menegaskan, rapid test dilakukan karena potensi interaksi pengunjung di tempat hiburan yang terbilang tinggi. Oleh karenanya, Ema meminta pengunjung yang datang dipastikan tidak terpapar Covid-19.

”Saya sarankan setiap pengunjung idealnya dilakukan rapid test,” kata Ema saat meninjau tempat hiburan F3X Club dan FOX Club, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Pengelola F3X Club, Alvin menyanggupi permintaan pemerintah tersebut. Ia berjanji akan menyiapkannya bersama Perkumpulan Pegiat Pariwisata Bandung (P3B).

”Kalau karyawan kami semuanya sudah rapid test. Tamu pun nantinya kita semua akan dites. Jadi mereka pun akan lebih nyaman.Kami terima usulan itu,” terangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan