BANDUNG – Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi siswa resmi diperpanjang hingga 22 April 2020. Salah satu sekolah yang turut menerapkan PJJ dengan sistem daring adalah SD Rabbani.
Direktur Sekolah Rabbani Asep Suherman mengatakan, pihaknya menerapkan metode selama PJJ selama pandemi Covid-19. Hal itu kata dia, mengikuti instruksi pemerintah pusat.
“Penerapan PJJ ini sesuai dengan surat edaran yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Adapun metode yang kami gunakan adalah metode active learning home base education dengan beberapa variasi,” ucap Asep kepada Jabar Ekspres, baru-baru ini.
Lebih lanjut Asep mengatakan, bahwa metode yang digunakan cenderung membuat anak lebih mengeksplorasi kemampuannya. Ia juga menunjukkan sebuah video saat anak menjelaskan seputar wabah pandemi Covid-19 yang saat ini.
Dalam video tersebut, anak menjelaskan cerita singkat menggunakan Covid-19 menggunakan bahasa Inggris. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk anak bisa mengeksplorasi kemampuannya.
Asep juga mengatakan PJJ yang diterapkan di SD Rabbani ini juga menggunakan media daring.
“Dalam penerapannya ketika anak membaca Quran memakai aplikasi whatsapp di voice note atau video call, sebagai pembiasaan setiap hari. Sedangkan aplikasi lainnya masih menggunakan zoom,” paparnya.
SD Rabbani juga memiliki kurikulum khas yang berbasis Qurani. Antara lain kurikulum Qurantum, Da’i, dan Tajir. Sekolah ini juga memiliki visi untuk mendidik calon pengusaha dan pemimpin. Sehingga selain kurikulum berbasis Qurani, sekolah ini juga memuat kurikulum entrepreneurship.
Hal unik lainnya terdapat ekstrakurikuler yang sarat akan ajaran Rasulullah. Seperti memanah, berkuda, renang, dan bela diri. Ekskul ini juga diharap mampu menjadi media untuk mengembangkan potensi anak. (mg7/tur)