Peran Komunitas Sosial ditengah Pandemi Korona

Mencegah tidak meratanya pembagian bantuan baik dari pusat, provinsi dan Kota Bandung untuk warga terdampak covid-19, banyak juga Komunitas sosial yang melakukan aksi pembagian sembako untuk warga-warga yang tidak terdata sebagai penerima bantuan. Salah satunya komunitas Ibu berbagi, komunitas yang menfokuskan kegiatannya dikecamatan Rancasari ini sengaja dilibatkan masuk dalam satgas penanganan Covid-19 diwilayah Rancasari. Hal ini karena sebelum terjadinya wabah, komunitas yang di gawangi Fitri Garini sebagai foundernya ini sudah sering melakukan aksi sosial di wilayah kecamatan Rancasari, seperti pembagian sembako untuk lansia dhuafa, pemberian bantuan untuk korban bencana, pendampingan pasien tidak mampu atau pembagian makanan untuk warga miskin.

Khusus untuk pembagian sembako bagi warga terdampak Covid-19,  Fitri mengatakan sudah membagikan ratusan paket sembako untuk empat kelurahan diwilayah kecamatan Rancasari, yakni Kelurahan Manjahlega, Cipamokolan, Derwati dan mekarjaya.

Sebelum melakukan pembagian, Fitri mengaku  melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan aparat dan kader setempat, hal ini untuk menjamin pembagian sembako tepat sasaran.

“Kami selalu melakukan pendistribusian secara langsung kerumah-rumah warga, tujuannya agar kita bisa mengetahui secara pasti kondisi warga yang menjadi target kami tersebut,” ujarnya saat ditemui beberapa waktu lalu.

Meski telah membagikan ratusan sembako, Fitri menegaskan  program ini masih akan terus berjalan, karena masyarakat yang membutuhkan bantuan masih banyak.

Selain pembagian sembako, KIB demikian sebutan untuk komunitas ini, Juga melakukan pembagian masker gratis untuk warga masyarakat dijalanan, pembagian APD untuk petugas kesehatan di beberapa wilayah termasuk luar Bandung, juga pembagian nasi bungkus.

Komunitas yang sudah berdiri 5 tahun ini, beranggotakan seluruhnya kaum ibu yang tidak hanya berdomisili di Rancasari, mereka mendapatkan donasi dari berbagai kalangan bukan hanya dari warga bandung, ada pula donatur yang berasal dari luar pulau seperti Kalimantan, bahkan ada donatur tetapnya dari Australia.

“Yang belum kami jangkau adalah donatur dari korporasi, karena kami belum memiliki jaringan untuk menembus kesana,” tambah Fitri. Dia mengharapkan kedepan akan banyak lembaga yang menitipkan dana CSR-nya keKIB agar lebih banyak pula warga miskin yang terbantukan.(rjl)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan