Maju di Pilkada Nia Kurnia Diklaim Suaminya Dapat Dukungan dari 30 PK Golkar

KATAPANG –  Tanggapan masyarakat mengenai istri dari Bandung Dadang M. Naser yang maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 sangat beraneka ragam.

Majunya Nia Kurnia Agustina pada awalnya sangat ditentang oleh sang suami. Sebab, selain tidak mau dianggap sebagai penerus politik disnati, jabatan dua periode Dadang M. Naser dirasakan sudah cukup untuk kemajuan Kabupaten Bandung.

Akan tetapi, seiring dengan perkembangan politik yang dinamis, dukungan terhadap istri sang bupati diklaim terus mengalir. Sehingga, keputusan yang tadinya tidak menyetujui seakan dianulir. Terlebih dukungan dari 30 Perwakilan Kecamatan (PK) dan sejumlah organisasi saat ini diklaim dimiliki oleh Kurnia Agustina Naser untuk maju menjadi Bupati Bandung periode 2020-2025.

Dadang mengungkapkan, 30 PK dan sejumlah organisasi tersebut, lanjut Dadang, sudah lama memberikan dukungan kepada istrinya (Kurnia yang kerap dengan sapaan Teh Nia). Tetapi, baru pada Selasa (2/6), dukungan tersebut dideklarasikan, karena pelaksaan Pilkada Kabupaten Bandung akan segera digelar yaitu pada Desember 2020.

Atas dukungan itu, Dadang M Naser secara tegas mengatakan, bahwa deklarasi dukungan itu adalah salah satu upaya agar tetap meningkatkan elektabilitas bakal calon bupati dari Partai Golkar.

’’Sejak awal pihaknya tidak pernah mengizinkan Teh Nia untuk maju dalam pertarungan Pilkada Kabupaten Bandung. Tetapi, karena ada tekanan dan dorongan dari para tokoh politik Partai Golkar yang mendorong Teh Nia untuk menjadi bakal calon bupati,’’ucap dia.

Menurutnya, ada rasionalisasi dari survey internal dimana elektabilitas Ibu (Teh Nia) terus mengalami peningkatan. Sehingga berat hati istrinya direstui untuk maju ke Pilkada 2020.

’’Indonesia adalah negara demokrasi. Sehingga yang menentukan kursi Bupati Bandung bukanlah dirinya atau siapapun, tetapi rakyatlah yang menentukan sendiri pemimpinny,’’kata dia.

Dadang menyangkal jika majunya Nia bukan suatu bentuk dinasti politik. Sebab, seorang pemimpin hanya bisa ditentukan oleh pilihan rakyat.

’’Apakah rakyat percaya atau tidak. Alhamdulillah, kepercayaan rakyat Kabupaten Bandung terhadap Dadang M. Naser mencapai 72 persen,” tandas Dadang. (yul/yan)

Tinggalkan Balasan