Lewat Natuna, Prabowo Seperti Mau Direndahkan

JAKARTA – Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik dan Hu­bungan Antarlembaga Kemen­terian Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, memban­tah pernyataan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terkait dalam sengketa Laut Natuna dengan China. Dia menyatakan hal itu memperlihatkan hanya beru­paya untuk merendahkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Dahnil mengatakan perny­ataan PKS mengabaikan fak­ta bahwa pernyataan Prabowo yang memilih jalan damai untuk menghadapi China sama seperti pernyataan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, sebagai otoritas diplomasi luar negeri.

“Pernyataan PKS saya paha­mi sebagai pernyataan politik yang sarat dengan modus men-down grade Menhan,” kata Dahnil kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (4/1).

Sebelumnya, PKS menyebut Prabowo bersikap lembek menghadapi China dalam perebutan hak kepemilikan Laut Natuna.

Juru Bicara PKS Muhammad Kholid menyayangkan respons Prabowo terhadap manuver China. Dia mengatakan Pra­bowo tidak boleh menganggap enteng masalah kedaulatan di perairan utara Indonesia.

“Pak Prabowo sebagai Menhan tidak boleh anggap isu kedaulatan sebagai isu yang enteng, santai. Sikapnya harus tegas dan punya wibawa. Kalau lembek, santai-santai, maka bangsa ini akan semakin direndahkan oleh bangsa lain karena tidak punya keberanian dalam bersikap,” kata Kholid dalam keterangan tertulis kepada CNNIndonesia.com.

Dahnil mengatakan Prabowo bersama TNI fokus menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). TNI juga sudah diperintahkan untuk meningkatkan aktivitas patroli di perairan Natuna.

“Selanjutnya Menhan dalam posisi siap menerima perintah sikap negara melalui Presiden, apa pun keputusan tersebut,” kata Dahnil. (cnn)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan