KEBONPEDES – Lewat program Bayar Pajak dengan Sampah Berkah (Bajak Deh Ah), Kampung Babakan Pamoyanan, Desa Bojongsawah, Kecamatan Kebonpedes, masuk dalam 10 besar Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB). Program tersebut memanfaatkan sampah menjadi rupiah di tangan para pemuda kreatif.
Kepala Bagian Ketatalaksanaan Biro Organisasi Setda Provinsi Jawa Barat, Ateng Kusnandar Adi Saputra, mengatakan program inovasi Bajak Deh Ah yang ada di pemerintah Kecamatan Kebonpedes imi sudah masuk pada Top 32 pada kompetisi inovasi Jawa Barat tahun 2020. Program Bajak Deh Ah mendorong masyarakat mengolah sampah sehingga menghasilkan sebuah tabungan untuk membayar pajak kendaraan, pajak bumi dan bangunan, serta lainnya.
“Berdasarkan hasil presentasi dan wawancara yang dilakukan beberapa hari lalu, kami dari tim penilai Kompetensi Inovasi Jawa Barat (KIJB) ingin melihat sampai sejauhmana manfaat dan dampak yang dirasakan warga terhadap inovasi Bajak Deh Ah ini,” kata Ateng kepada wartawan saat meninjau lokasi, Jumat (13/11).
Kunjungan KIJB ke lokasi pengelolaan sampah sengaja dilakukan untuk memastikan tim penilai dan menyelaraskan nilai hasil wawancara dengan peninjauan lapangan.
“Pengelolaan sampah di sini itu apakah sesuai tidak dengan yang disampaikan melalui proposal maupun yang sudah dipresentasikan. Makanya tim penilaian ini memberikan kesempatan pada inovator dan pihak yang terlibat terkait aplikasi Bajak Deh Ah ini,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, di Provinsi Jawa Barat terdapat 13 kabupaten dan kota yang masuk pada Top 32. Dari puluhan kota dan kabupaten ini, Kabupaten Sukabumi merupakan salah satunya yang memasuki nominasi ke 10 besar. Nantinya, daerah yang masuk pada Top 10 akan ditindaklanjuti oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk diberikan bimbingan dan diikutsertakan pada ajang kompetisi di tingkat nasional.
“Kecamatan Kebonpedes itu masuk ke nominasi 10 besar. Jadi nanti seluruh daerah yang masuk pada Top 32 ini akan diberikan penghargaan secara langsung oleh Pak Gubernur. Insya Allah, nanti akan dipanggil ke Bandung untuk diberikan uang pembinaan,” imbuhnya.
Camat Kebonpedes, Ali Iskandar, menambahkan pengelolaan sampah di Kecamatan Kebonpedes bermula dari inspirasi pemuda Kampung Babakan Pamoyanan, memanfaatkan pengelolaan sampah. Seperti mengenai cara pengelolaan sampah yang dinilai dapat menjadi masalah dan musibah, maka diubah menjadi berkah. Dalam program Bajak Deh Ah, masyarakat mengolah sampah sehingga menghasilkan sebuah tabungan untuk membayar pajak kendaraan.