Berkaca pada Negara Lain

Penulis: Habibah Auni

Instansi: S1 Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada

NEGARA tercinta ini, disampaikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, memiliki tiga syarat dalam memberlakukan new normal, antara lain: (1) pemeriksaan spesimen 10-12 ribu tes per hari, (2) reproduksi efektif (Rt) virus Covid-19 di bawah angka 1, dan (3) sistem kesehatan di Indonesia sudah mendukung untuk pelayanan Covid-19.

Namun berdasarkan data dari thebonza.com, sebuah startup analisis big data Bonza, rataan pertambahan kasus di Indonesia ada sebanyak 90 per hari selama 20-25 Mei Covid-19. Adapun per 27 Mei, angka Rt empat provinsi yang dicanangkan memasuki new normal; Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat, dan Gorontalo masing-masing adalah 1, 0.9,  1.33, dan 1. Sedangkan untuk pemeriksaan spesimen, Indonesia hanya mampu menguji rerataan 8.391 tes per hari saat Senin (25/5).

Data-data tersebut setidaknya memberi kita gambaran, bahwa Indonesia belum siap memasuki new normal. Selain aspek kesehatan, negara ini juga belum siap dari aspek sosial-budaya. Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah mengatakan bahwa mayoritas warga Jakarta kesulitan menerapkan kehidupan new normal dengan protokol kesehatan.

Kondisi Indonesia kurang lebih persis dengan apa yang terjadi di Ekuador. New York Times melaporkan bahwa jumlah tes yang dilakukan di Ekuador sangatlah kurang. Tak elak membuat negara ini kesulitan dalam mengidentifikasi dan mengisolasi penyebaran virus Covid-19. Selain itu, virus yang bermuara dari kota Guayaquil, kadung menyebar ke seluruh penjuru negeri.

Di samping itu, tingkah laku masyarakat Ekuador juga menunjukkan rapor merah. Terhitung sejak ditetapkannya aturan lockdown pada 17 Maret 2020, masih banyak masyarakat Ekuador yang melanggar protokol kesehatan. Buktinya, seisi kota Guayaquil dipenuhi dengan kemacetan. Di luar rumah, masih banyak warga yang berkeliaran bebas.

Alhasil, bisa kita simpulkan bahwa aspek kesehatan dan aspek sosial-budaya masyarakat Ekuador terbilang rendah. Kondisinya mirip-mirip dengan di Indonesia bukan?  Namun ada satu hal yang membedakan kedua negara ini. Ya, Ekuador belum memasuki new normal. Berbeda dengan Indonesia yang ingin segera beralih ke new normal.

Khawatirnya, tergesa-gesanya Indonesia dalam menerapkan new normal akan membawa dirinya seperti Korea Selatan. Negeri Ginseng yang kini memberlakukan kembali aturan social distancing, sebelumnya memberlakukan new normal. Namun setelah pemberlakuan aturan tersebut, kasus positif melonjak dengan cepat.

Tinggalkan Balasan