NAGREG – Bus Primajasa jurusan Garut-Bekasi mengalami kecelakaan tunggal di jalur Nagreg pada pukul 08.45 WIB. Bus dengan nomor polisi B 7104 YI jurusan Garut – Bekasi terperosok ke jurang tepatnya Kampung Pamuncatan Desa Nagreg Kendan Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung Deden Ridwansah mengatakan, selama ini seluruh penumpang sudah dilakukan evakuasi. Di dalam bus ada 45 penumpang, dan 1 orang diantaranya mengalami luka berat, yakni Sopir Bus.
“Sopir yang bernama Undang 56, mengalama luka berat dan memerlukan penanganan khusus karena kakinya terjepit setir dan pengoperan gigi. Dalam kecelakaan ini, tidak ada korban meninggal dunia,” kata Deden ketika ditemui, Rabu (1/1).
Sementara itu, Kasat Lantas Polresta Bandung, AKP Hasby Ristama menjelaskan, berdasarkan keterangan para saksi bus Primajasa dengan Nomor Pol B-7104-YI melaju dari Barat Cicalengka menuju Timur Nagreg.
‘’Ketika melaju Pengemudi kendaraan tersebut kurang hati-hati serta kurang konsentrasi, sehingga mengakibatkan kendaraan oleng ke sebelah kiri, terperosok dan menabrak pepohonan.,’’kata dia.
Para korban tersebut, lanjut Hasby, yakni Undang seorang pria, 55, Sopir Primajasa, warga Kampung Lempong, Desa Sukaraja Kecamatan Banyu Resmi Kabupaten Garut (LB), Nazwa, 7, warga Subang, (LR), Siti 23, warga Ciamis (LR), Odin, 62, warga Purwakarta (LR), Herdiana 34, warga Garut (LR), Susi hamdayani 46, warga Sumedang (LR) dan Dini Mardya Utami 26, warga Garut (LR).
“Pengemudi dan penumpang kendaraan Bus Primajasa mengalami luka ringan dan berat langsung di bawa ke Puskesmas Nagreg dan RS. Cikopo Cicalengka.
Sementara itu, berdasarkan keterangan Supir Bus Primajasa, Undang, 55, kecelakaan tersebut bukan diakibatkan oleh rem blong, melainkan dari licinnya jalan yang tak bisa dikontrol.
“Saya menjalankan dengan gigi 3 saat di Nagreg, atau bisa dikatakan kecepatan 30 lah, selama sekitar 500 meter tidak dikontrol udah mudun masukin gigi 3,” ucap Undang saat diwawancarai di RSUD Cicalengka, Kab Bandung, Rabu (1/20).
Dikatakan Undang, saat mobil tak terkontrol, terlihat puluhan sepeda motor berada didepan bus, menurutnya jika terus diluruskan ditakutkan akan menghatam para pengendera motor.