Dekranasda Akan Buka Galeri Toko

BANDUNG– Dewan Keraji­nan Nasional Daerah (Dekra­nasda) Kota Bandung akan memiliki galeri toko di Bandung Creative Hub (BCH) yang berlokasi di Jalan Laswi. Rencananya, soft launching dilaksanakan pada Kamis, 2 Mei 2019 mendatang.

Pemilihan Bandung Crea­tive Hub sebagai lokasi ga­leri diharapkan dapat mendo­rong pertumbuhan industri kreatif, khususnya di bidang kerajinan tangan. Penggu­naan gedung ini merupakan hasil kerja sama Dekranasda Kota Bandung dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung.

Dekranasda Kota Bandung menyiapkan galeri ini sebagai galeri para perajin kepada warga dan wisatawan. Di ga­leri ini, pengunjung bisa me­lihat langsung berbagai karya kreatif yang disuguhkan melalui penataan yang apik oleh pengelola.

Pengunjung bahkan bisa langsung membeli hasil ke­rajinan yang dibuat langsung dengan tangan itu. Dengan begitu, selain sebagai area promosi, galeri ini bisa men­jadi arena pemasaran produk-produk kreatif.

“Kita akan jadikan Gallery Store ini sebagai wadah su­paya karya-karya perajin diketahui oleh masyarakat. Galeri ini tempat berkumpul, display, dan sekaligus seba­gai tempat transaksi jual beli,” ungkap Ketua Dekra­nasda Kota Bandung, Siti Muntamah Oded dalam Bandung Menjawab di Taman Sejarah Balai Kota Bandung, Selasa (30/4/2019).

Dekranasda pun selektif memajang produk. Buah ka­rya yang ditampilkan di dalam galeri tersebut merupakan hasil kurasi para pakar. yang berasal dari akademisi dan praktisi seni.

“Awal tahun ini kita men­data kembali para perajin Kota Bandung. Ada 300 yang akhirnya mendaftar kemu­dian kita kurasi sedemikian rupa. Dari 300 itu hanya ada 190-an yang lolos kurasi. Se­kitar 110 lainnya akan kita bina,” imbuhnya.

Dekranasda Kota Bandung memiliki peran sangat stra­tegis dalam mendorong per­tumbuhan industri kreatif di bidang kerajinan tangan. Dekranasda merupakan mitra pemerintah dalam me­numbuhkembangkan po­tensi seni kerajinan di daerah terutama dalam memuncul­kan ikon Kota Bandung ya­kni Bunga Patrakomala dan Burung Cangkurileung, ke dalam hasil karya perajin.

“Dekranasda tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa ada dukungan dari OPD (Organisasi Perangkat Daerah), yaitu Disdagin dan KUKM dengan memberikan fasilitas pelatihan. Kalau ada dari pe­rajin itu yang perlu pelatihan, kita latih. Kita tingkatkan pro­duknya, pengetahuan cara pengembangan usahanya, termasuk juga mempertemu­kan dengan pihak terkait un­tuk memberikan modal usaha,” bebernya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan