BANDUNG – Program JKN-KIS memberikan jaminan kesehatan kepada semua masyarakat Indonesia yang telah menjadi peserta, tanpa memandang strata sosial mereka. Program ini tidak hanya ditujukan untuk kalangan menengah ke bawah, tetapi juga mereka yang tergolong berada.
Dahulu, pelayanan kesehatan sangat sulit di akses oleh mereka yang terkendala biaya. Namun dengan adanya program ini, masyarakat dapat memanfaatkannya kapan saja saat mereka membutuhkan.
Dian Siti Komara (48), Peserta PBPU BPJS Kesehatan Cabang Bandung yang terdaftar di hak rawat kelas II (dua), adalah salah satu peserta yang menderita gagal ginjal sejak 9 tahun yang lalu, sehingga mengharuskan beliau untuk menjalani pengobatan cuci darah rutin setiap minggu.
“Pengobatan cuci darah rutin saya harus saya jalani minimal 2 kali dalam seminggu. Untuk biaya sekitar 900 ribu sampai 1 jutaan. Jadi kalo sebulan berarti 8 kali, biayanya cukup besar lah. Tentunya hal ini sangat berat buat saya”, cerita Dian saat di temui diruang perawatan salah satu rumah sakit swasta di Kota Bandung dan tengah menjalani hemodialisa rutin, pada Jum’at (14/12).
“Saya telah menjalani pengobatan rutin cuci darah mengunakan BPJS Kesehatan sejak pertama kali program digulirkan. Kalau mau hitung masalah biaya, tentunya mengkhawatirkan kalau tidak ada JKN-KIS. Saya merasa bersyukur, melalui Program JKN ini saya sangat terbantu sekali. Ibratnya oase di padang pasir”, jelas Dian.