Kembara Gelar Seminar Pendidikan Membangun Budaya Bangsa Bermartabat

bandungekspres.co.id, SINDANGKERTA – Keluarga Mahasiswa Kabupaten Bandung Barat (Kembara) menggelar seminar pendidikan bertema ’Membangun Budaya Bangsa yang Bermartabat’ di Aula Kantor Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (27/8). Seminar ini menghadirkan beberapa narasumber yakni anggota Komisi X DPR RI H. Dadang Rusdiana SE MSi, Wakil Rektor Uninus Bandung Drs H. Achmad Mudrikah MPd, Kabid SMA/SMK Disdik Kabupaten Bandung Hasanudin, Camat Sindangkerta dan undangan lainnya. Kegiatan tersebut diikuti semua anggota Kembara, siswa-siswi SMA/SMK dan masyarakat umum dari Kecamatan Sindangkerta, Cililin dan Kecamatan Gununghalu.

ANTUSIAS: Para tamu dan undangan seminar serius dan antusias mengikuti kegiatan seminar yang digelar Kembara pada Sabtu (17/8)
ANTUSIAS: Para tamu dan undangan seminar serius dan antusias mengikuti kegiatan seminar yang digelar Kembara pada Sabtu (17/8)

Ketua DPP Kembara Ahmad Zaenudin mengatakan, kemerdekaan bangsa dan negara ini diperjuangkan oleh manusia-manusia terdidik. ”Pendidikan adalah kunci penting meraih kemerdekaan. Pendidikan juga menjadi kunci penting untuk meraih kemajuan bangsa, dan untuk membuat bangsa kita minimal bisa sejajar dengan bangsa-bangsa lain,” jelas Ahmad‎ kepada Jabar Ekspres di sela kegiatan seminar. ‎

Menurutnya, menanamkan jiwa merdeka dan jiwa nasionalisme, seharusnya dimulai sejak dini. Syaratnya yaitu pendidikan harus memerdekakan dan menuntun terbentuknya semangat nasionalisme.

”Oleh karena itu, sudah jelas hak seluruh warga Negara Indonesia, tapi lantas kenapa pemerataan pendidikan tidak merata? Bahkan belum tersentuh semuanya, terutama daerah-daerah pelosok. Hal tersebut saya rasa masih menjadi pekerjaan rumah aparat pemerintahan yang berkaitan dengan pendidikan, khususnya di Kabupaten Bandung Barat,” tandasnya.

Anggota Komisi X DPR RI Dapil II Jabar H. Dadang Rusdiana SE MSi mengatakan, membangun budaya pendidikan dalam kerangka internalisasi dan nilai-nilai pendidikan diawali dari pendidikan budi pekerti dalam membangunan karakter, budaya bangsa yang bermartabat. ”Dalam kontek filsafat, pendidikan pada dasarnya adalah usaha untuk memanusiakan manusia,” paparnya.

Sesuai dengan UU Nomor 20 tahun 2003, kata Darus -sapaan akrab H. Dadang Rusdiana- usaha sadar dan terecana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Hal ini untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan