Petani Rugi Rp 10,2 Miliar

[tie_list type=”minus”]Kekeringan Melanda 1.503 Hektare Lahan Pesawahan [/tie_list]

NGAMPRAH – Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencatat selama musim kemarau tahun ini, 1.503 hektare (ha) lahan persawahan yang kekeringan di 13 kecamatan mengalami puso. Namun sekitar 3.109 ha lahan pesawahan lainnya masih bisa diselamatkan.

”Kalau kita perhitungkan, kerugian petani akibat puso dikalkulasikan dengan naiknya dolar saat ini, kira-kira mencapai Rp 10,2 miliar lebih,” kata Kepala Distanbunhut KBB Ida Nurhamidah di kantornya kemarin (7/9).

Menurutnya, kondisi kekeringan tersebut berpengaruh terhadap pencapaian target total produksi padi di Jawa Barat (Jabar) tahun 2015 sebanyak 12 juta ton. Namun Ida yakin, produksi tersebut untuk KBB sendiri masih surplus.

Jika dilihat dari penurunan produksi akibat puso seluas 1.503 ha atau produksi sebanyak 9.018 ton GKG hanya 3,63 persennya saja yang terbuang. Produksi padi di KBB hingga Juli 2015 untuk luas tanam 19.699 ha menghasilkan luas panen padi 22,301 ha atau produktifitas padi 62,52 kwintal per hektare, dengan menghasilkan produksi gabah giling 145,677 ton.

”Meski produksi kita menurun akibat puso, tapi secara keseluruhan produksi kita masih surplus kok,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, sesuai prediksi BMKG musim kemarau masih berlangsung hingga akhir September. Namun ia meminta kepada para petani agar tetap siaga, mengingat anomaly iklim yang susah diprediksi.

Sementara, upaya yang dilakukan untuk mengatasi persoalan kekeringan lahan, pihaknya melalukan berbagai gerakan. Di antaranya gilir giring air irigasi Leuwikuya di bawah pengawasan TNI AD Kodim 0609 Cimahi. Selain itu gotongroyong perbaikan saluran air, mengoptimalkan pompa air yang ada di kelompok tani atau membuat sumur air dan dangkal.

Di tempat yang berbeda Kepala Bidang Pertanian Tamanan Pangan Distanbunhut KBB Iin Solihin menjelaskan, luas wilayah sawah yang mengalami puso di Bandung Barat hanya 1.503 ha. Puso terparah ada di kecamatan Batujajar dan Cihampelas. Di kecamatan Batujajar, jumlah lahan yang mengalami puso sekitar 630 ha dan Cihampelas seluas 400 ha. ”Untuk wilayah yang mengalami puso, tidak bisa ditanami lagi sawah, tetapi petani bisa beralih pada tanaman lainnya,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan