Pengusaha Sepatu Cibaduyut Merugi

Harga Bahan Baku Naik Signifikan

CIBADUYUT – Sejumlah bahan baku utama produksi sepatu kulit Cibaduyut Kota Bandung mengalami kenaikan harga. Hal ini otomatis berpengaruh terhadap aktivitas pembuatan sepatu di sentra alas kaki itu. Adapun faktor penyebabnya beragam. Salah satunya, harga bahan pokok yang sudah naik duluan.

’’Harga bahan baku sepatu mengalami kenaikan. Terlebih, dengan penguatan dolar yang berdampak kenaikan bahan baku impor,’’ kata salah seorang pengrajin sepatu Cibaduyut Ade Rukmana, 45, belum lama ini.

Bahan baku yang mengalami kenaikan harga itu adalah mika, kulit dan bahan-bahan imitasi lainnya. Akibat adanya kenaikan bahan baku itu, mereka berpotensi mengalami kerugian. Pasalnya, mereka masih harus memenuhi pesanan atau order yang dilakukan dengan menggunakan harga lama.

’’Misalnya beli bahan kulit dulu Rp 50 ribu per meter. Tapi sekarang bisa Rp 75 ribu per meter. Kalau dikalkulasikan, tiap pasang sepatu saya rugi Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu,” ungkap pria yang akrab disapa Dede ini.

Saat membeli bahan baku, dia mengaku kaget banyaknya bahan yang harganya melonjak. Padahal, harga pemesanan sepatu sudah disepakati di awal pembelian. Biasanya, dia bisa menabung setiap bulan. Namun, kini uang tersebut harus ditarik untuk menutupi biaya produksi.

’’Saya rugi. Tapi produksi jangan sampai berhenti, karena menyangkut pekerja yang harus tetap mendapat upah,’’ katanya.

Kenaikan harga juga dirasakan oleh para penjual bahan sepatu. Sanjaya, 29, pemilik toko mengatakan, ia menaikkan hampir semua harga bahan baku sepatu sebesar 10 persen. Namun, imbasnya pelanggan mereka menurun sebanyak 30 persen.

’’Sebenarnya kita banyaknya ngambil bahan dari lokal. Tapi, bahan-bahan untuk membuat bahan lokal itu mereka juga impor. Jadi pake dolar lagi,’’ jelas dia.

Sementara itu, penjualan sepatu di Cibaduyut sedang sepi. Azwar, 73, mengaku, telah memberhentikan beberapa pekerjanya dikarenakan tokonya sepi pengunjung. Dia mengira, kenaikan harga sepatu ini adalah imbas dari kenaikan harga bahan-bahan pokok. ’’Ya mungkin karena harga beras naik, elpiji naik, BBM naik, masyarakat jadi berpikir dua kali buat beli sepatu,’’ imbuh Azwar. (ant/tam)

Tinggalkan Balasan