Kasus Kekerasan Anak Masih Tinggi

Kepala Divisi Informasi dan Dokumentasi P2TP2A Jabar, Dwi Septiawati menambahkan, pihaknya menggelar gerakan kampanye Antikekerasan Terhadap Anak di Lembang dengan tujuan membangun kehangatan anak dengan orang tuanya. Sektiar 1.000 anak dan orang tua di Lembang turut hadir dalam kegiatan tersebut. ”Kegiatan ini sebagai bentuk anak-anak membutuhkan perhatian dari semua pihak agar terhindar dari segala macam kekerasan baik fisik maupun seksual,” ungkapnya.

Suara anti kekerasan terhadap anak juga diutarakan oleh puluhan siswa-siswi dari Damian School Kota Baru Parahyangan menggelar aksi deklarasi anti kekerasan terhadap anak atau yang biasa disebut dengan ”anti bullying”. Isi dalam deklarasi tersebut memiliki tiga poin. Pertama, berkomitmen untuk menghentikan segala jenis penindasan baik fisik maupun mental. Kedua, setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan kebebasan dari segala bentuk kekerasan. Ketiga, untuk bersama-sama menghargai hak asasi setiap individu. Pembacaan dilakukan oleh puluhan siswa yang hadir dalam acara tersebut serta dipimpin oleh siswa kelas 6 bernama Dama Dhamanjaya dan Metta KireinaTedjasurya.

Kepala Sekolah SDS Damian School Ika Melania mengungkapkan, tujuan anak-anak membacakan deklarasi anti kekerasan ini sebagai bentuk keprihatinan banyaknya kasus kekerasan terhadap anak-anak. Sekolah ini, kata dia, ingin menjadi pelopor untuk menyuarakan bahwa anak-anak harus terbebas dari yang namanya kekerasan baik fisik, verbal dan melalui jaringan media sosial. ”Ini merupakan kepedulian kami terhadap keselamatan anak. Melihat di media banyak sekali kasus kekerasan anak yang cukup memprihatinkan,” ungkapnya. (drx/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan