Bentuk Tim Pengawas Sembako

 

SOREANG – Pemerintah Kabupaten Bandung dalam waktu dekat akan membentuk tim khusus (timsus), untuk mengawasi kemungkinan adanya lonjakan harga kebutuhan pokok. Mereka akan menyebar di sejumlah pasar tradisional selama Ramadan.

Tim tersebut terdiri dari petugas Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), aparat kepolisian, serta Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Tim Pengawas Sembako
DEFIZAL/Riau Pos

PANTAU: Kabid Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru Mas Irba dan anggota, melakukan sidak di pasar-pasar meninjau harga sembako.

Bupati Bandung Dadang M Naser mengatakan, pembentukan tim sengaja dilakukan untuk mengawasi serta memantau fluktuasi harga ketika memasuki bulan puasa yang tinggal beberapa hari lagi, hingga Lebaran nanti.

Pasalnya, dalam dua momen tersebut kerap kali terjadi perubahan harga di pasaran yang terkadang tidak rasional. ’’Makanya, timsus ini akan berkala terjun kelapangan dalam mengendalikan harga,’’ ujar Dadang Naser kemarin (12/6).

Menurutnya, pihaknya tidak bisa secara langsung mengintervensi dalam membuat Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk kebutuhan pokok. Meski begitu, mereka akan tetap memberikan imbauan kepada pedagang. Sebab, bila itu tidak dilakukan, kata dia, akan ada spekulan yang kadang turun tangan memainkan harga. ’’Sulit bagi kami bila harus mengatur harga makanya. Perlu ada langkah lain selain memang memantau sekaligus memberikan pandangan agar tidak menaikan harga seenaknya,’’ tegasnya.

Di sisi lain, lanjut dia, pihaknya juga akan menggelar operasi pasar sebagai langkah dalam membantu mengurangi beban masyarakat ketika terjadi kenaikan harga. Disinggung terkait sepekan terakhir pantauan untuk harga pasar. diakui Dadang kondisinya masih stabil. ’’Memang ada kenaikan seperti daging, sayuran, dan gula tapi sejauh ini tak begitu besar. Dengan adanya timsus, semoga saja dapat ikut mengontrol harga tersebut hingga beberapa pekan ke depan agar peningkatannya terkendali,’’ ucapnya.

Dadang menambahkan, untuk persediaan gas yang dikhawatirkan akan mengalami kekurangan pihaknya menjamin tak akan terjadi, seiring dengan adanya penambahan pangkalan menjadi 1.000 titik. Tak hanya itu, kuota gasnya pun akan kembali ditambah agar masyarakat tidak mengalami kesulitan mendapatkan bahan bakar bersubsidi itu.

Tinggalkan Balasan