SOREANG – Untuk menggelorakan daya minat baca masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) akan menggelar Festival Literasi.
Sekretaris Disarpus As As Masitoh mengatakan, festival literasi tahun 2019 mengambil tema “sabilulungan perpustakaam inklusi literasi juara book face” (Sapikul JBF). Pihaknya berencana akan menlaksanakan kegiatan tersebut selama enam hari kerja dan digelar di Gedong Budaya di Soreang, mulai 26 November sampai 1 Desember 2019 mendatang.
”Festival literasi ini, bertujuan untuk meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat Kabupaten Bandung. Khususnya untuk menggelorakan gerakan literasi di lingkungan masyarakat, keluarga dan sekolah,”kata As As saat ditemui disela-sela acara ngawangkong di Soreang, belum lama ini.
As As mengakui, hingga saat ini, daya minat baca masyarakat Kabupaten Bandung masih terbilang rendah. Hal tersebut, disebabkan kemajuan teknologi, di mana ketertarikan pada media digital cukup tinggi. ”Kekuatan membaca masyarakat Kabupaten Bandung menurut analisa kami, dalam 5 menit hanya 178 kalimat, padahal idealnya 250 kalimat. Orang saat ini lebih tertarik kepada media digital seperti media sosial, yang menyajikan isu-isu yang ringan, dari pada minat baca pada buku,” jelasnya.
Dia menjelaskan, Perpustakaan daerah baru memiliki koleksi sebanyak 20.324 eksemplar. Hal itu masih jauh dari cukup. Terutama untuk memenuhi kebutuhan membaca penduduk Kabupaten Bandung, yang berjumlah sekitar 3,7 juta jiwa. ”Idealnya, rata-rata satu orang membaca dua buah buku. Jadi untuk 3,7 juta penduduk, minimal harus tersedia 7,4 juta eksemplar buku,”akunya.
Menurutnya, pada hari pertama pelaksanaan festival tahun ketiga ini, direncanakan akan dilakukan peresmian gedung perpustakaan oleh Bupati Bandung. Selain itu, akan digelar juga talk show dengan narasumber Bunda Literasi Kabupaten Bandung dan Bunda Literasi Provinsi Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil.
”Konsep perpustakaan yang akan diresmikan lebih ke arah wisata. Kami akan tampilkan berbagai terobosan inovatif, di mana beragam aktivitas bisa dilakukan di sana. Tentunya kami terus berupaya, bagaimana membangun semangat di masyarakat untuk datang ke perpustakaan,”tuturnya.