SOREANG – Ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Bojongsoang terpaksa menjalani Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP) di aula Kantor Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang. Hal itu disebabkan oleh kondisi sekolah mereka yang masih dipenuhi lumpur sisa banjir.
Kepala Sekolah SMPN 1 Bojongsoang Tono Prihartono mengatakan, sekolahnya digenangi banjir hampir dua pekan terakhir. Pihaknya terpaksa menggelar UN di tempat seadanya.
”Hari ini banjir baru surut, namun masih menyisakan lumpur yang belum sempat kami bersihkan. Sehingga, ratusan siswa melaksanakan UN di Aula Desa, dengan kondisi seadanya,” Kata Tono saat ditemui di Balai Desa Tegalluar, kemarin (22/4).
Menurutnya, sekolahnya memang sudah lama menjadi langganan banjir. Namun tahun ini banjir melanda bersamaan dengan waktu gelaran ujian nasional. Akibatnya, pihak sekolah terpaksa mengevakuasi siswanya untuk melaksanakan ujian nasional di Balai Desa Tegalluar yang berjarak beberapa ratus meter dari sekolah. Selain itu, siswa SMPN 1 Bojongsoang juga terpaksa tak bisa melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) karena terkendala sarana.
Tono mengaku bahwa pelaksanaan UNKP dipilih dengan alasan utama belum adanya sarana dan prasarana komputer. Namun banjir yang melanda juga menjadi faktor lain yang tak kalah mengganggu jika harus melaksanakan UNBK.
”Kami memang tidak punya sarana komputer untuk UNBK. Tetapi kalaupun ada tetap saja tidak bisa menggelar UNBK karena persiapannya terganggu oleh banjir,” akunya.
Tono menjelaskan, pihaknya sebenarnya bisa meminjam sarana komputer di salah satu SMA yang tak jauh dari SMPN 1 Bojongsoang. Namun sekolah tersebut juga sama-sama tergenang banjir sehingga ruangan dan sarana komputernnya tak bisa digunakan.
Sementara itu, Wakil Bupati Bandung Gun Gun Gunawan yang sempat meninjau lokasi UNKP di Balai Desa Tegalluar mengatakan, pihaknya akan segera melakukan evaluasi terkait sekolah-sekolah yang terdampak banjir.
”Setelah melakukan peninjauan dibeberapa lokasi pelaksanaan UNBK di Sekolah yang berada diwilayah terdampak banjir, seperti SMP Dayeuhkolot dan Bojongsoang. Mudah-mudahan ada pemindahan lokasi sekolah yang menjadi langganan banjir, sehingga tidak terulang setiap tahun ada pemindahan siswa saat melaksanakan ujian,” jelasnya.