Target Ekonomi Digital Rp 1.820 T

JAKARTA – Pertumbuhan teknologi didigital di era sekarang ini terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Salah satunya, bisa dilihat dari produk jasa ojek online yang mengantarkan makanan.

Karena itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara meyakini nilai ekonomi digital di tahun 2020 akan mencapai 130 miliar dolar AS atau setara Rp1.820 triliun (kurs Rp14.000).

Chief RA, panggilan akrab Rudiantara mencontohkan, yang paling senderhana, yaitu jasa mengantar makanan. Menurut dia, itu salah satu potensi mendorong nilai ekonomi bakal tercapai target pemerintah.

“Misalkan, orang Jakarta. Mereka kan suka pesen Go-Food. Itu ada 95 juta boks ayam geprek tahun lalu terkirim. Itu aja cuma Go-Food coba bayangkan potensinya,” ujar Rudiantara di Tangerang, Senin (11/3).

Lanjut Chief RA, nilai ekonomi digital juga didorong di bisnis penyediaan penginapan yang bisa mencapai 6-7 miliar dolar AS. Nilai itu dihitung untuk hotel-hotel dengan tarif bawah. Sementara kalau digabung dengan tarif hotel berbintag, akan lebih dari angka tersebut.

“Digital ekonomi di pariwi­sata star hotel 6-7 miliar dolar AS. Itu baru penginapan ber­bintang, belum lagi hotel melati, ini kan sekarang re­servasinya online, saya belum hitung lagi,” tutur Chief RA.

Ditambah lagi dengan peny­edia jasa transportasi pener­bangan. Kata Chief RA, sektor ini juga memiliki potensi yang tak kalah besar dengan peng­inapan.

“Transportasi udara seper­ti Garuda, Lion, Sriwijaya Air yang sudah gabung Garuda sekarang, terus AirAsia, se­muanya, bisa 10 miliar dolar AS. Besar ini tuh dari Pariwi­sata, dan ini juga yang paling cepat membuka lapangan kerja,” tutur Chief RA.

Nah, dengan segala poten­si tersebut, Chief RA menya­kini ekonomi digital Indone­sia akan bisa bertumbuh semakin pesat.

“Perhitungan saya ekonomi digital tahun ini mencapai 70 miliar dolar AS, tahun 2020 saya taksir akan jadi 130 mi­liar dolar AS,” kata Chief RA.

Sementara pengamat eko­nomi Core Indonesia, Muham­mad Faisal mengatakan jauh lebih penting sekarang ini bagaimana pemerintah bisa mendorong produsen di da­lam negeri semuanya telah terdigitalisasi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan