Jelang Menjamu Thailand, Timnas Indonesia Punya Kekuatan Lebih

“Dari hasil pertandingan yang saya saksikan secara langsung di Stadion GBK. Saya pamit keluar duluan pada Ricky Yacobi dan Nasir Salasa dll. Saat keluar stadion, saya sempat menangis, kok begini amat ya,” ujarnya. Dede mengingat Timnas begitu digjaya dapat mengalahkan Thailand, India dan Banglades di di Stadion GBK tahun 1985.

Terkait kerusuhan suporter yang terjadi di dalam Stadion, Dede mengaku hal itu merupakan bentuk kekecewaan atas buruknya permainan Timnas. Ya, dalam laga tersebut, kerusuhan sempat terjadi dalam Stadion saat pertandingan berlangsung tepatnya pada menit ke-73. Kerusuhan terjadi ketika suporter Indonesia menyerang pendukung Malaysia yang hadir ke SUGBK.

Bahkan, akibat kerusuhan tersebut, pertandingan sempat diberhentikan beberapa menit. Sebelum akhirnya dilanjutkan setelah pihak keamanan TNI-Polri mampu meredakan suasana.

“Kerusuhan suporter akibat kecewa dari buruknya permainan Timnas tidak seperti apa yang diharapkan suporter begitu semangat dengan harapan timnas Indonesia bisa menang,” tegasnya.

Terakhir, Dede mempertanyakan kinerja Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang merupakan induk sepak bola nasional. “Pertanyaan-nya apakah pengurus Federasi (PSSI, red) yang saat ini menjabat dapat mewujudkan mimpi rakyat Indonesia agar sepak bola Indonesia menuju kelas dunia,” tegasnya kepada FIN.

Dengan kekalahan ini, indonesia sendiri kini menempati dasar klasemen Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia dengan tanpa poin. Sedangkan Malaysia, sukses bertengger di posisi puncak dengan tiga poin.

Selanjutnya, Indonesia bakal menghadapi Thailand pada Selasa (10/9) mendatang di SUGBK, Senayan, Jakarta. Kemenangan harus menjadi target utama skuat Garuda demi membuka peluang lolos kualifkasi.

Namun, timnas tak perlu cemas. Sebab, ada beberapa pemain Garuda yang bisa menjadi mata-mata. Mereka adalah Yanto Basna dan Victor Igbonefo. Keduanya saat ini bermain di Liga Thailand. Yanto membela Sukhotai. Dan Igbonefo bermain untuk PTT Rayong.

Yanto misalnya. Dia menilai pemain timnas lebih unggul dari sisi skill dan kecepatan. Namun, soal akurasi passing dan pemahaman strategi, pemain Thailand jauh lebih baik. “Tentunya, mereka juga sangat disiplin di setiap posisi,” terang Yanto.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan