Japnas Buka Peluang Berkolaborasi dengan BUMD Jabar

BANDUNG – Sebanyak 46 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dimiliki Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) hanya tiga saja yang sudah memiliki deviden dan berkontribusi kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Hal ini terungkap dalam diskusi yang diadakan Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) dengan tema ‘Peluang Serta Tantangan Pengembangan BUMD Menuju Jabar Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi 2018-2023’ di Hotel Aryaduta jalan Medeka Bandung, Minggu, (28/4).

Ketua Japnas Iwan Gunawan menilai, keberadaan BUMD sebetulnya sangat strategis untuk menopang perekonomian Jabar. Namun, sejauh ini kondisinya belum bisa memberikan peran maksimal memberikan kontrubusi.

Dia mengatakan, sapai saat ini bank bjb, Jamkrida, Jaswita yang sudah tumbuh baik dengan memberikan deviden kepada APBD Jabar. Akan tetapi, untuk perusahaan BUMD lainnya masih belum bisa bangkit dari berbagai kesulitan. Padahal, keberadaan BUMD dinilai oleh kalangan pengusaha sangatlah strategis.

’’Asset BUMD milik Pemprov Jabar itu sangat besar, dan jika berkolaborasi dan mengelola disektor-sektor yang belum di garap dengan swasta maka akan menghasilkan terobosan,”kata Iwan.

Dia menuturkan, BUMD milik pemprov banyak bergerak diberbagai sektor. Sehingga, sangat memungkinkan menjalin kolaborasi dengan para pengusaha yang memiliki core bisnis yang jelas.
Dia menuturskan, keberadaan Japnas bisa saja menjadi mitra strategis. Sebab, di internal Japnas sendiri banyak sekali pengusaha-pengusaha mandiri yang siap diajak kolabolarasi bersama BUMD. Dengan begitu, BUMD nantinya bisa membuat percepatan lahirnya pengusaha-pengusaha di Jabar.

’’BUMD itu bisa ada penugasan, misalnya BUMD bisa mengajak para petani disektor komoditas perkebunan dan pertanian,’’kata dia.

Selain itu, bagi BUMD yang sudah bagus, tidak boleh ada interfensi dengan diberikan keleluasaan agar bisa berinovasi agar bisa mengembangkan usahanya.

’’Ini juga harus didorong terus dan harus menjadi penggerak untuk mengembangkan sektor-sektor lainnya,”kata Iwan.

Iwa memaparkan, keberadaan bank bjb sebetulnya sudah bagus. Namun, sistem harus dibangun sikap profesionalisme dan tidak boleh banyak diganggu apalagi diintervensi.

Selain itu, keberadaan Jamkrida sepertinya harus terus didorong permodalnya dari bjb. Sebab, memiliki prospek yang sangat bagus.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan