Belum Semua SMP di Kabupaten Bandung Laksanakan UNBK

SOREANG – Dari 322 Seko­lah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kabupaten Bandung, 119 sekolah dian­taranya melaksanakan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) dan 203 sudah Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)

Kepala Disdik (Kadisdik) Kabupaten Bandung, Juhana mengungkapkan, saat ini siswa yang mengikuti UNBK sebanyak 32.418 siswa, dengan menggunakan 12.758 unit komputer dan server seba­nyak 692 unit.

”UNBK di kabupaten Bandung sekarang sudah be­rada di posisi 70 persen, ar­tinya menunjukan progres yang meningkat dari tahun sebelumnya sekitar 50-60 persen. Untuk tahun yang akan datang kami targetkan an­tara 80-90 persen,” ungkap Juhana, disela-sela penin­jauan pelaksanaan UNBK SMP Negeri 1 Soreang di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soreang, Selasa (23/4).

Menurutnya, selama ini SMPN 1 Soreang dan SMAN 1 Soreang selalu bekerjasama dalam melaksanakan UNBK yang pelaksanaannya dilaku­kan di SMAN 1 Soreang. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah proses pe­mantauan.

”Bukan tidak ada kemandi­rian, tapi memang keterse­diaan komputer dan servernya harus dikerjasamakan. Ke­marin pihak SMPN 1 Soreang mengangkut sekitar 70 kom­puter lengkap dengan server,” ujarnya.

Dia menuturkan, untuk pelaksanaan UNBK kali ini, pihaknya juga dibantu oleh siswa dan Komite Sokolah (KS) yang dengan sukarela memin­jamkan komputer. Untuk itu ia sangat berterimakasih ke­pada semua pihak yang tengah membantu kelancaran UNBK.

”Saya ucapkan terimakasih kepada semua yang telah meminjamkan komputer dan peduli terhadap pelaksanaan UNBK, karena ada beberapa sekolah yang terbantu oleh peminjaman tersebut,” tan­dasnya.

Sementara itu, Bupati Ka­bupaten Bandung, Dadang M Naser mengatakan, meski sarana prasarana atau kelen­gkapan komputer belum sempurna, namun dalam pelaksanaan UNBK di hari kedua dapat berjalan lancar.

”Meskipun komputernya belum lengkap, tapi alham­dulillah UNBK dihari kedua ini berjalan dengan lancar,” katanya.

Sementara terkait peminda­han lokasi UNBK yang dilaks­anakan di SMAN 1 Soreang, Dadang mengaku, hal itu dila­kukan sudah melalui proses analisa antara Disdik Kabupa­ten Bandung, panitia penyel­enggara dan pihak sekolah.

”Salah satu faktor yang men­jadi pertimbangan kami ada­lah ketersediaan perlengkapan alat penunjang, terutama ketersediaan listrik. Untuk komputer sendiri setiap ta­hunnya ada anggaran be­lanja yang bersumber dari Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD),” pungkasnya.(yul/ziz)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan