Umat Jangan Saling Mencela

BANDUNG – Presiden RI, Joko Widodo menghadiri peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Bandung, Jawa Barat, semalam (21/10).

Dihadapan puluhan ribu santri yang memadati Lapang Gasibu, Presiden yang karib disapa Jokowi itu mengimbau agar para santri tidak mudah terhasut dengan informasi bohong, termasuk ikut menyebarkan. Apalagi saat ini diera digital, hoax berseliweran di media sosial apalagi jelang tahun politik.

HUMAS JABAR UNTUK JABAR EKSPRES

PANJATKAN DOA: Presiden RI Joko Widodo didampingi Wagub Jabar
Uu Ruzhanul Ulum di Puncak HSN ke-3 di Lapang Gasibu, kemarin

”Saya titip, jangan mudah percaya pada hoaks berita yang ada di media sosial. Kalau sudah menjelang tahun politik banyak sekali berita bohong, fitnah di medsos. Tolong disaring,” kata Jokowi saat memberikan sambutan, kemarin.

Lebih lanjut dia menyebutkan, dalam ajaran Islam tak pernah diperbolehkan melakukan fitnah, mencela, menjelekan. Namun, fitnah saling mencela, menjelakan muncul menjelang pemilihan bupati, pemilihan wali kota, pemilihan gubernur, dan pemilihan presiden.

Jokowi pun mempersilakan kepada para santri untuk berbeda pilihan dalam pesta demokrasi. Ia mempersilakan para santri memilih pilihan a b, c, d, karena itu pilihan politik.

Namun, dia mengatakan, jangan sampai sesama muslim saling memfitnah dan sesama bangsa dan tanah air saling menjelekan. Jokowi meminta semua pihak menjaga persatuan di tengah panasnya pesta demokrasi.

Menurut Jokowi, aset terbesar kita adalah persatuan dan kerukunan. Jadi, semua santri harus menjaga ukhuwah islamiah wathoniah. ”Jangan sampai antarumat saling mencela, sesama muslim saling menjelekan, antardaerah, antarsuku saling memfitnah,” ujarnya.

Jokowi membuka sambutannya dengan pertanyaan kepada ribuan masyarakat yang memadati Lapangan Gasibu. ”Siapa kita? Ayo mondok!” katanya disambut dengan pekikan jawaban santri.

Menurut Jokowi, tiga tahun yang lalu ia menandatangani sebuah keputusan presiden tentang hari santri. Ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan rasa terimakasih negara kepada alim ulama serta semua unsur yang ada di pesantren.

”Sejarah telah mencatat peran besar peran ulama dan santri. Di masa perjuangan kemerdekaan, dalam menjaga pancasila, NKRI dan bhineka tunggal ika, santri dan alim ulama selalu memandu ke jalan kebaikan,” kata Jokowi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan