Terapkan Sistem e-Presisi bagi ASN

NGAMPRAH – Meskipun perkembangan teknologi berkembang semakin pesat, namun dalam meningkatkan kinerja dan kedisiplinan Aparat Sipil Negara (ASN) tidak bisa tergantung kepada alat yang dilahirkan oleh teknologi, tetapi sangat tergantung pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimilikinya.

“Alat dan teknologi tidak bisa dijadikan jaminan meningkatnya kinerja dan kedisiplinan ASN dalam sebuah pemerintahan, tetapi sangat tergantung kualitas SDM yang ada di dalamnya. Tapi saya berharap seiring berkembangnya teknologi, kinerja dan kedisiplinan turut meningkat juga,” kata Bupati Bandung Barat, AaUmbara Sutisna ketika membuka Sosialisasi Elektronik – Sistem Presensi dan Absensi Berbasis Web/ Online (e-presisi) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, Kamis (4/10).

Umbara menambahkan, jika kinerja dan kedisiplinan sudah tumbuh dengan sendirinya, diharapkan seluruh ASN juga bisa meningkatkan pelayanan pada masyarakat dalam menjabarkan jargon “Bandung Barat Lumpat” sebagaimana dibahas dalam Visi AKUR (Aspiratif Kreatif Unggul dan Religius). Umbara menilai sistem kerja yang dipakai oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Barat sudah sangat bagus, tapi jika tidak diimplementasikan dengan baik maka akan sia-sia. Jadi, optimalisasi pelayanan publik harus lebih baik lagi untuk meningkatkan tingkat kepuasan masyarakat.

“Karena jika KBB maju, hasilnya akan dinikmati oleh seluruh masyarakat termasuk seluruh aparat yang terdapat didalamnya.

Karena jargon Bandung Barat Lumpat sangat tergantung kualitas kinerja dan kedisiplinan para ASN. Jika saat ini APBD baru mencapai Rp 2,8 triliun, saya berharap pada masa kepemimpinan saya bisa mencapai Rp 5 triliun,” ujarnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Badan Kepegawaian dan Peningkatan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bandung Barat, Agus Maolana menuturkan, sosialisasi Elektronik – Sistem Presensi dan Absensi Berbasis Web/ Online (e-presisi) ini diselenggarakan untuk memberikan pemahaman komprehensif pada seluruh ASN sebagai user serta memberikan pemahaman terhadap regulasi disiplin aparatur.

“Aplikasi ini merupakan alat pemantau kedisiplinan dan kinerja ASN dan sebagai alat untuk menyediakan info resensi dan absensi yang cepat, mudah dan terukur. Tujuan jangka panjangnya adalah untuk memudahkan perangkat daerah dalam pelaporan kehadiran serta untuk mengimplementasikan tunjangan kesejahteraan pegawai berbasis kehadiran,” tandasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan