BANDUNG – Penyanyi solois bergenre jazz, Danilla Jelita Poetri Riyadi menjadi terdakwa terakhir penghubung 2018 yang diadili di untuk diadili Pengadilan Musik Djarum Coklat Dot Com (DCDC). Pembelaan atas single kedua Danilla itu, dicatat panitra pengadilan sebagai kasus edisi ke-28 atas kasus terakhir yang tangani.
Single kedua dari Lintas Waktu yang berisi 10 judul lagu ‘Dari Sebuah Mimpi Buruk’ menjadi dasar perempuan kelahiran, Jakarta 12 Februari 1990 ini untuk menjadi terdakwa di Pengadilan Musik.
Pengadilan Musik yang digelar di Kantin Nasion Rumah The Panas Dalam, Jalan Ambon No 8A Kota Bandung ini, dipimpin oleh seorang Hakim yaitu Man (Jasad) dengan menghadirkan dua Jaksa Penuntut yaitu Budi Dalton dan Pidi Baiq serta Pembela ditempati oleh Yoga (PHB) dan Ruly Cikapundung. Sementara Panitera yang juga sekaligus Mc diperankan Edi Brokoli.
Sesaat sebelum pengadilan dimulai, Edi Brokoli mengajak para pengunjung untuk menundukan kepala untuk berdoa bagi para korban bencana tsunami Banten dan juga berdoa untuk almarhum musisi Indonesia Dian Pramana Putra.
Berbeda dengan Coklat friend yang terus dikocok perutnya oleh kelucuan dan banyolan-banyolan dari mc dan juga para petugas pengadilan, wajah cantik dan oriental Danilla tampak tegang saat memasuki ruang sidang. Namun tak lama kemudian Danilla tampak relax setelah tepuk tangan penonton menyambut kedatangannya.
Dalam sidang tersebut, Danilla dicecar sedikitnya 16 pertanyaan dari Jaksa Penuntun umum. Pertanyaan diberikan Jaksa kepada terdakwa mulai dari semenarik apa hidup dan tumbuh ditengah-tengah keluarga musisi, sejak kapan mulai menyanyi, alat atau instrumen lain apa yang dikuasi selain gitar dan sebagainya.
Salah satu yang menjadi perhatian Coklat friend saat Budi Dalton menanyakan terkait instrumen apa selain gitar yang ia kuasai. Danilla menjawab selain menguasi gita, ia juga menguasai piano dan laki-laki. “Kenapa kok menguasai laki-laki,” kata Budi Dalton
“Karena laki-laki adalah seni. Makanya, saya harus tau betul setiap organ yang ada pada laki-laki,” ujar Danilla.
Kegaduhan suara tawa dan tepuk tangan para pengunjung semakin keras setelah mendengar jawaban dari Danilla tersebut.
