RSUD Cibabat Kolaps

CIMAHI – Direktur Utama RSUD Cibabat, Trias Nugra­hadi Rumah Sakit Umum Dae­rah (RSUD) Cibabat Kota Cimahi mengaku, sedang mengalami kesulitan untuk biaya opera­sional kesehatan. Sebab, klaim dari Badan Penyelenggara Ja­minan Sosial (BPJS) Kesehatan mengalami keterlambatan.

Menurutnya, keterlambatan ini sudah terjadi selama ham­pir tiga bulan dengan rata-rata tagihan perbulan Rp 7 miliar hingga Rp 9 miliar, sehingga jika di total ada se­kitar Rp 20 miliar lebih.

“Sampai bulan Juni (2018) lan­car. Ada perubahan Juli, Agustus, September (macet). Keseluruhan rata-rata Rp 7 miliar,” jelas Trias ketika distemui kemarin. (19/9).

Trias mengungkapkan, ada­nya ketelambatan ini berdam­pak pada pengadaan stok obat di rumah sakit dan pengadaan alat kesehatan. Namun, untuk pelayanan terhadap pasien masih tetap didahulukan ter­masuk mengutamakan hak-hak karyawan dan para dokter.

“Kita tetap mengamankan dana untuk membayar me­reka. Kita tetap prioritaskan gaji karyawan,” ucapnya.

Trias mengatakan, keterlam­batan pembayaran diduga karena adanya defisit yang dialami BPJS Kesehatan, se­hingga pemerintah harus hadir membantu. Sebab, BPJS Kesehatan merupakan jami­nan sosial yang tidak mem­bedakan tingkat sosial.

Dia menilai, BPJS Kesehatan seharusnya menerapkan sistem subsidi silang membeyar iuran, dimana masyarakat mampu harus mau membayar iuran lebih tinggi. Sehingga, bisa membantu masyarakat kurang mampu.

Selain itu, tingkat kesadaran dari masyarakat untuk mem­bayar BPJS yang masih rendah menjadi penyebab BPJS men­galami devisit pemasukan.

“Seharusnya pemikiran seperti itu dibuang jauh. Kita harus ber­pikir membantu orang lain dengan cara gotongroyong,” kata dia.

Trias menyebutkan, dalam sehari RSUD Cibabat me­layani pasien rawat jalan yang memanfaatkan BPJS Keseha­tan mencapai 800 orang. Itu pun kebanyakan pasien be­rasal dari luar Kota Cimahi.

“ Berdasarkan data tahun lalu KBB 48 persen, Cimahi hanya 35 persen, Kabupaten Bandung 10 persen lebih,” kata dia.

Terpisah Kepala BPJS Keseha­tan Cabang Cimahi, Yudha In­drajaya tidak menampik adanya keterlambatan pembayaran klaim kepada RSUD Cibabat. Bahkan dia mengakui keterlambatan pembayaran bukan terjadi ke­pada RSUD Cibabat saja.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan