Optimalkan Sistem Rujukan Online

BANDUNG — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kota Bandung terus berupaya mengoptimalkan sistem rujukan berbasis daring atau online. Sistem tersebut diterapkan untuk mempermudah pasien dalam memperoleh layanan kesehatan khususnya agar tidak perlu mengantri di rumah sakit.

Kepala BPJS Kesehatan Kota Bandung, Herman Dinata Mihardja mengatakan, sistem rujukan online dibuat untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan maksimal. Namun, masih banyak masyarakat yang belum paham terkait alur dan prosedur pendaftaran melalui sistem rujukan online.

”Jika masyarakat tidak mengetahui alur dari prosedur pendaftaran secara jelas, selain pihak rumah sakit akan kewalahan tentu untuk para calon pasien pun akan terjadi antrean panjang,” kata Herman, kemarin (17/8).

Herman menjelaskan, syarat dalam prosedur sistem tersebut, para pasien harus merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) aktif. Hal tersebut berlaku bagi pasien dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

Selain itu, peserta BPJS juga harus membawa surat rujukan online yang didapat saat pasien mendaftar secara daring, surat rujukan manual atau nomor rujukan. Adanya sistem rujukan online adalah agar terintegrasinya pelimpahan tugas dan tanggung jawab fasilitas kesehatan, baik secara vertikal maupun horizontal.

”Sehingga semua pasien peserta BPJS bisa berobat sesuai indikasi dan kompetensi medis, tapi pasien juga harus kritis untuk memperoleh nomor rujukan dan rujukan polikliniknya harus jelas. Jangan lupa juga nomor rujukan yang enam digit dan nomor kartu/NIK,” kata dia.

Herman menuturkan, dengan adanya sistem rujukan berbasis online tersebut, maka proses pendaftaran pasien selama berobat bisa lebih cepat dan efisien. Pasalnya, sistem rujukan online mampu memotong berbagai proses administrasi dari fasilitas kesehatan tertentu.
”Contoh, untuk beberapa penyakit tertentu bisa dari puskesmas langsung ke FKTP, tapi ingat yang tidak boleh lupa juga rujukan poliklinik yang dituju,” kata dia.

Sementara itu, Direktur Medik Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung, dr Nucky Nurjasmi menyatakan, RSHS telah melakukan persiapan sebelum diterapkan sistem rujukan online. Di antaranya antisipasi software, antisipasi hardware maupun brainware atau petugas.

Tinggalkan Balasan