Kemendikbud Berkilah Karena Peserta Lebih Banyak

KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan melansir pengumumuman pada 08.28 terdapat pengumuman server pusat sedang dalam perbaikan. Di pengumuman tersebut dikatakan karena perbaikan yang akhirnya menyebabkan server sekolah berstatus offline. Siswa yang sedang mengerjakan soal, dipersilakan untuk mengerjakan soal. Namun jika siswa belum masuk ke halaman soal, siswa diminta menunggu hingga status server aktif.

Kepala Pusat Pendidikan (Kapuspendik) Kemendikbud Mochamad Abduh mengatakan jika hal itu dikarenakan server yang overload. ”Jumlah peserta UNBK SMP/MTS yang sangat banyak,” katanya saat dihubungi Jawa Pos kemarin. Tahun ini ada 2.004.947 siswa SMP dan 689.573 siswa MTS yang mengikuti ujian. Abduh menjelaskan jika pembenahan server secara nasional dilakukan selama 30 menit.

Sementara di lapangan, penyelesaian sangat situasional. Menurut Abduh hal itu tergantung keputusan proktor, teknisi, dan pengawas. Hal ini yang menyebabkan satu sekolah dengan yang lainnya berbeda-beda dalam memulai Unas. ”Beberapa opsi lain yang bisa ditempuh, jadwalnya mundur, menambah sesi tambahan, atau mengikutsertakan dalam Unas susulan,” ujarnya.

Kemendikbud menyampaikan permintaan maaf terkait adanya kendala pada pelaksanaan UNBK SMP di hari pertama. Permohonan maaf tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kemendikbud, Ari Santoso. ”Pada prinsipnya kendala tersebut tidak berakibat fatal terhadap pelaksanaan ujian, karena waktu pelaksanaan ujian dapat dimundurkan. Misalkan gangguan terjadi sekitar 30 menit, maka pelaksanaan ujian dapat dimundurkan 30 menit juga. Yang terpenting disini adalah siswa tidak boleh dirugikan,” katanya.

Kekecewaan atas semrawutnya UNBK SMP ini diutarakan oleh orang tua murid Rini Suryati. Maghfira Arianti, putri Rini, kemarin melaksanakan ujian Bahasa Indonesia. ”Fira mendapatkan sesi dua. Jam 12.00,” tuturnya saat ditemui Jawa Pos.

Dia mendapatkan informasi dari Fira melalui pesan di WhatsApp. Karena server yang bermasalah akhirnya siswi SMP N 4 Bogor itu mendapatkan imbasnya, mundur satu jam. ”Secara mental ini bisa mengganggu. Melihat teman-temannya sesi pertama yang harus mundur, pasti akan mengganggu psikisnya,” katanya. Rini pun sampai tak nafsu makan karena hal tersebut. ”Ini bapaknya (suami Rini, Red) milih kerja sore. Mau nunggu Fira,” imbuhnya. (lyn/wan/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan