Kemendikbud Akan Perkuat Skill

JAKARTA – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diharap mam­pu menjadi pionir dalam men­cetak pengusaha muda. Ke­menterian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga berupaya untuk mewu­judkannya. Di antaranya mem­perkuat skill dan mentalitas jiwa kewirausahaan siswa.

”Pembelajaran kewirausa­haan itu bukan sekadar menga­jari teori-teori saja. Tetapi harus dicoba, dilakukan, dip­raktikkan. Yang penting itu menciptakan iklim yang men­dukung tumbuhnya jiwa ke­wirausahaan,” ujar Mendikbud, Muhadjir Effendy pada ke­giatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Pembelajaran Kewirausa­haan, Jakarta, Kamis (22/11).

Menurutnya, modal utama seorang wirausahawan adalah keberanian mengambil risiko, cermat melihat dan menangkap peluang, serta kemampuan menghadirkan sesuatu yang berbeda. ”Kalau berhasil, tidak mudah puas. Dan kalau gagal, tidak kapok,” katanya.

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen), Hamid Muham­mad, menyampaikan tahun depan target siswa dan sekolah yang mendapatkan dukungan program SMK Pencetak wirau­saha akan ditambah. Jika tahun ini sekitar dua ribu SMK, tahun depan diharapkan dapat me­ningkat dua kali lipat. Sekolah ditantang mengirimkan propo­sal dukungan, bukan lagi ditunjuk oleh pusat. ”Kriteria utamanya adalah orisinal, unik, dan use­fulness atau kegunaan,” ujarnya.

Diungkapkan Hamid, program ini juga merupakan salah satu upaya Kemendikbud menjawab kritik dan pandangan negatif mengenai lulusan SMK yang menjadi pengangguran. Peng­embangan minat kewirausa­haan untuk siswa SMK ini melatih siswa membuka atau menciptakan lapangan peker­jaan. ”Kita ingin menjawab, bahwa SMK ini bukan men­ciptakan pengangguran, te­tapi menciptakan lapangan pekerjaan,” kata Hamid.

Kesesuaian antara bidang keahlian yang dipelajari di se­kolah dengan usaha yang dija­lankan tidak menjadi persoalan. ”Ukurannya itu omzet. Pokoknya omzetnya sudah bisa lima juta ke atas. Kita apresiasi. Ini kan baru tahap awal, kita tetapkan lima juta. Tapi sudah ada yang omzetnya mencapai lima puluh sampai seratusan juta. Itu ‘kan luar biasa untuk seusia mereka,” katanya.(rdi/fin/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan