Gerindra Sebut Aher Batal Nyapres

BANDUNG – DPD Partai Gerindra Jawa Barat mengungkapkan Ahmad Heryawan dipastikan batal menjadi calon wakil presiden mendampangi Prabowo Subianto. Hal itu setelah hasil ijtima para ulama hanya merekomendasikan dua nama, Ustad Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Al-Jufri.

”Kemarin dari hasil ijtima para ulama, hasilnya kan hanya ada dua orang saja Abdul Somad dan Salim Segaf Al-Jufri, tidak ada nama Ahmad Heryawan. Padahal sebelumnya kami di Jabar sangat yakin Aher akan ditunjuk. Tetapi DPP memutuskan lain, bisa apa kita,” ungkap Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Daddy Rohanady kepada Jabar Ekspres saat ditemui di DPRD Jawa Barat, kemarin (1/8).

Lebih lanjut Daddy yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jabar dari Fraksi Partai Gerindra menjelaskan, kendati keputusan DPP yang akhirnya batal menunjuk Ahmad Heryawan. Kader arus bawah dan utama, kata dia wajib mematuhi putusan DPP, meski keputusan hasil dari ijtima diluar dugaan para kader. ”Kita para kader secara struktur apapun yang diputuskan oleh DPP akan kita jalankan sepenuh hati,” jelasnya.

Artinya terang Daddy, dari keputusan tersebut, Aher dipastikan tidak akan jadi calon wakil presiden karena meskipun ijtima para ulama ini tidak mengikat tetapi keputusan tersebut sebagian besar merupakan pilihan dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan para ulama serta sesepuh. Dengan demikian, dua nama tersebut dipastikan salahsatunya akan maju mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019, dan dipastikan tidak akan ada nama lain saat injury time pendaftaran di KPU RI nanti.

”Hitung-hitungan saya, dua nama tersebut tidak akan berubah. Salah satu diantara mereka dipastikan akan menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto,” terangnya.

Setelah mengerucut dua nama lanjutnya, PKS dipastikan tidak akan keluar dari koalisi. Sebab, mau bagaimanapun hasil ijtima merupakan keputusan yang cukup baik, dan dinilai sangat mengakomodir banyak pihak sehingga bisa diterima sampai saat ini.

”Saya rasa PKS tidak akan pindah koalisi, apalagi ke koalisi Jokowi sangat tidak mungkin. Sebab PKS merupakan mitra koalisi yang paling setia bagi Partai Gerindra,” katanya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan