BPT Keluhkan Kurangnya Anggaran

BANDUNG – Kepala Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Makanan Ternak (BPT Sapi Perah dan HMT), Aida rosana mengeluhkan, bantuan anggaran dari instansi pada RAPDB 2019 dipangkas menjadi Rp 5,1 miliar dari awalnya hanya Rp 5,9 miliar.

Meski Balainya sudah mendapatkan sertifikasi ISO 9007 Tahun 2015 dengan kapasitas ternak 1500 ekor pengembangan balai masih tetap akan dilaksanakan pada tahun 2019 mendatang. Sehingga, kebutuhan anggaran yang diajukan sebetulnya sudah melalui estimasi.

’’Kami itu mengembangkan pembibitan Sapi dan Domba kemudian hasilnya disebar ke seluruh BPT di Jabar,”jelas Aida ketika ditemui kemarin. (3/8).

Menanggapi hal ini, Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat, Ir Ridho Budiman mengatakan, pihaknya akan terus mendukung agar BPT selalu mendapatkan anggaran pengembangan sesuai dengan pengajuan. Sehingga, BPT dengan leluasa dapat mengembangkan peternakan Sapi dan Domba di Jabar.

Dia memaparkan, keberadaan BPT Sapi Perah dan Hijauan Pakan Ternak ( HPT) di Cikole, Lembang, sudah menjadi rujukan usaha peternakan sapi perah tingkat nasional. Bahkan, dari berbagai daerahb banyak yang datang untuk melakukan studi banding dan ikut pelatihan.

“Kita berharap dengan optimalisasi ini menjadi harapan Kita semua agar kebutuhan akan susu utamanya untuk anak-anak generasi masa depan Indonesia tercukup,” katanya. (mg2/yan)

Tinggalkan Balasan