Ambisi Menang Hadapi Jepang

JAKARTA – Timnas U-19 Indonesia vs Jepang, laga perempat final Piala AFC U-19 2018, akan digelar di SUGBK pada Minggu malam mendatang (28/10).

Jika bisa mengalahkan Jepang, juara grup B, tim asuhan Indra Sjafri itu dipastikan tampil dalam Piala Dunia U-20 di Polandia tahun depan.

Tapi Jepang bukan lawan yang enteng. Persiapan Jepang U-19 di Piala AFC U-19 tahun ini sangat matang.

Terbukti, sejak awal tahun, mereka menggelar sebelas uji coba melawan tim-tim mapan. Bahkan, timnas Indonesia U-19 pernah dibantai 1-4 di laga uji coba.  Posisi juara grup A di tempati Qatar U-19 yang berhasil menggilas Taiwan U-19 empat gol tanpa balas. Sebetulnya, Qatar U-19, Indonesia U-19 dan UEA U-19 sama-sama mengoleksi enam poin.

Tapi, dari hasil head to head pertemuan ketiga tim (minus Taiwan U-10), Qatar U-19 lebih unggul produktivitas gol (7-7), ketimbang Indonesia U-19 (6-6) dan UEA U-19 (2-2).

Sukses ini sekaligus mengakhiri penantian timnas U-19 yang tak pernah lolos di fase knockout selama 40 tahun. Terakhir kali timnas U-19 menembus fase knockout adalah, pada edisi 1978 silam.

Namun, lawan berat sudah menghadang timnas U-19 di perempat final. Tim asuhan Indra Sjafri itu harus menghadapi Jepang U-19. Jepang U-19 sudah memastikan statusnya sebagai juara grup B, meski mereka masih menyisakan satu laga di penyisihan grup.

Skuad muda Jepang bisa menjadi ancaman bagi Garuda Nusantara. Selain statusnya sebagai juara bertahan, mereka juga pernah membantai Garuda Nusantara dalam laga uji coba di SUGBK pada 25 Maret lalu.

Namun, Indra menegaskan bahwa situasinya sekarang berbeda. Sebab, timnas ketika itu masih ditangani Bima Sakti dan statusnya hanya uji coba.

Selain itu, ada beberapa pemain kunci yang tak tampil dalam uji coba tersebut. ’’Saya katakan, tidak ada yang tidak mungkin. Jika Allah berkehendak, bisa apa?,’’ tegas Indra.

Dia juga berharap laga tadi malam bukanlah penampilan terbaik dari anak asuhnya. Harapannya, penampilan terbaik itu muncul ketika melawan Jepang.

’’Besok (hari ini) saya lihat dulu siapa yang tidak bisa bermain karena akumulasi kartu atau cedera, tapi kami masih punya stok pengganti. Selanjutnya kami akan membuat game plan melawan Jepang,’’ ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan