Ajang Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Unjuk Gigi

BANDUNG – Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2SN) Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Tahun 2018 bukan sekedar perlombaan belaka. Lebih dari itu, FLS2SN adalah ajang pembuktian bagi seluruh siswa berkebutuhan khusus untuk menunjukkan potensi diri dan eksistensi di tengah masyarakat.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Ahmad Hadadi resmi membuka penyelenggaran Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Tahun 2018 yang dilaksanakan di Grand Hotel Lembang, Kamis (19/7). Festival tahunan ini melombakan sembilan kategori lomba dan diikuti oleh 243 peserta yang terdiri dari 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat.

Ahmad Hadadi menyambut baik penyelenggaran FLS2N. Ia menilai, ajang seperti ini adalah proses penggalian potensi seni yang dimiliki oleh para siswa berkebutuhan khusus. Karena, seluruh pemenang lomba di ajang FLS2N ini akan mewakili Jawa Barat di tingkat Nasional yang akan diadakan di Bangka Belitung. ”Kalian disini semuanya baik, dan dari semua yang baik, kita akan mencari yang terbaik,” tutur Hadadi.

Dia pun mengatakan betapa pentingnya peran sekolah dalam proses penggalian potensi para siswa. ”Sekolah itu tempat berlatih, tempat untuk belajar dan juga tempat untuk menampilkan diri. Disana kehebatan kalian dilatih sehingga kalian, pawa siswa, menemukan jat diri dan kemampuan yang hebat,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SLB B YPLB Majalengka, Sri Aminah mengungkapkan meski menjadi juara adalah bagus, bukan itu target utama anak didiknya dalam mengikuti festival ini. ”Menang atau tidak bukan masalah, yang penting anak-anak bisa menampilkan potensi terbaiknya,” ungkap Sri saat ditemui di Grand Hotel Lembang, Jumat (20/7) lalu.

Lewat penggalian potensi seperti ini, tambah Sri, lambat laun bisa merubah stigma masyarakat yang memandang anak berkebutuhan khusus tak lebih baik daripada anak pada umumnya. ”Alhamdulillah, anak didik kami sudah sering dipanggil untuk pentas di acara kedaerahan di Majalengka, dengan begitu, ini bisa merubah pandang masyarakat terhadap anak ABK, bahwa merek juga bisa,” tambah Sri.

Hal senada pun diucapkan Ketua Kontingen Kota Cimahi, Firly Ratna Fauzia. Dia menilai, siswa berkebutuhan khusus memiliki potensi yang bila dilatih dan digali, akan menjadikan mereka siswa unggul atau bahkan memiliki prestasi lebih mentereng dari pada siswa lainnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan