Ajak Penggemar dan Musisi Bersatu

BANDUNG – Suasana berbeda ter­saji dalam gelaran event musik bertajuk ‘United We Are’ yang diinisiasi Hell­print bekerja sama dengan Super Musik ID di Kota Subang.

Event musik, khususnya rock yang lazimnya memberi ruang untuk mela­kukan moshing atau tarian liar bagi para penonton, kini mereka diajak menikmati musik dengan cara duduk bersila sembari bernyanyi bersama.

Antusias dan keceriaan para penon­ton yang hadir semakin menjadi ke­tika band-band yang mereka sukai tampil secara bergantian di atas pang­gung. Secara serempak dan tanpa dikomandoi, mereka berteriak dan turut bernyanyi bersama mengiringi band-band favoritnya.

Suasana hangat dan cair pun sema­kin terlihat ketika duo Stars and Rab­bit tampil di penghujung acara men­jelang buka puasa. Para fans dari genre musik lain yang masih setia berada di Gedung Serbaguna Mulia, Jalan Pelabuhan, Sukamelang, Kota Subang pun tampak begitu menik­mati dan bernyanyi bersama.

Meski terbilang baru, tetapi konsep tersebut terbukti mampu memper­satukan seribuan kepala para penik­mat musik dari berbagai genre yang berbeda. Terlebih, terdapat nilai po­sitif dari konsep tersebut, di mana Hellprint dan Super Musik ID menga­jak pecinta musik menikmati sajian yang ditampilkan band dari berbagai genre dengan cara yang santun.

Inisiator acara ‘United We Are’, Ka­jul Hellprint menuturkan, pagelaran yang diusung pihaknya bersama dengan Super Musik ID merupakan event musik spesial di bulan Ramadan. Pihaknya ingin mempersatukan semua musisi dari berbagai genre dan peng­gemarnya dalam satu pertunjukan.

Dengan menghadirkan band-band seperti Stars and Rabbit, Fourtwenty, Scimmiaska, Stand Alone dan Slap it Out. Event tersebut bertujuan untuk mengangkat semangat persatuan, khususnya dalam keberagaman jenis aliran musik yang ada di Indonesia.

”Kami tergerak untuk membuat suatu kesadaran yang dapat mem­persatukan semua perbedaan, tanpa membedakan SARA maupun golongan,” kata Kajul ditemui usai acara.

Kajul mengungkapkan, konsep pang­gung sengaja dibuat dengan suasana yang hangat dan intim. Sehingga, akan membuat para penonton yang hadir merasakan interaksi secara langsung dengan musisi favoritnya. Menurut­nya, panggung pun sengaja dibuat pendek tanpa adanya pagar agar para penonton yang duduk menikmati sajian mu­sik yang disuguhkan.

Tinggalkan Balasan