Tolak Pindah ke BTM, Ratusan PKL Cicadas Geruduk Kantor Satpol PP

bandungekspres.co.id, BUAH BATU – Ratusan pedagang kaki lima (PKL) Cicadas menggelar aksi protes di depan Kantor Satpol PP Kota Bandung, Jalan Martanegara, kemarin (22/2). Mereka mempertanyakan surat edaran peringatan pertama pembongkaran lapaknya yang diterbitkan 20 Februari.

Koordinator PKL Cicadas Suherman mengatakan, pada pedagang resah terhadap surat edaran yang menyatakan aka nada relokasi ke Bandung Trade Mall (BTM) di Jalan Ibrahim Adjie. Dirinya merasa kaget karena belum pernah diajak dialog dengan Pemerintah Kota Bandung.

”Ini merupakan kesepihakan, karena dari pihak Satpol PP sebelumnya tidak ada pembicaraan secara baik-baik kepada kami perihal tindakan penertiban ini. Tentunya kami meresa kaget, sebab surat yang diberikan kepada kami merupakan surat peringatan.” ujarnya.

Namun demikian, dirinya setuju program pemkot jika adanya relokasi, tapi ke lokasi yang diinginkan para pedagang. ”Kalau pun harus direlokasi, kami menolak dipindahkan ke BTM. Sebab tempatnya kurang strategis, juga sepi pengunjung,” lanjutnya

Dirinya juga ingin menagih janji wali kota yang akan memberikan fasilitas kanopi dan memberikan pinjaman koprasi. ”Wali kota pernah ingin melakukan pemetaan dan memperbaiki para pedagang kaki lima di Cicadas. Namun sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Satpol PP Kota Bandung Dadang Iriana mengatakan, peringatan pertama tersebut merupakan suatu kebutuhan yang mendesak. Masyarakat Kota Bandung, melalui media sosial sering meminta PKL Cicadas untuk segera ditertibkan.

”Diharapkan dengan surat peringatan pertama ini, mereka menyadari pelanggaran yang mereka lakukan bertahun-tahun. Alasan mereka bertahun-tahun menghuni atau menjadi pedagang kaki lima di Cicadas ini seakan-akan melegalkan. Oleh karena itu, kami berharap dengan perubahan waktu, perubahan regulasi dan lain-lainnya ini harus dilakukan tindakan dan penataan ketertiban terhadap wilayah Cicadas,” kata Dadang.

Dadang mengungkapkan, untuk trotoar harus steril. Trotoar di beberapa tempat sudah didiperbaiki sehingga memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki.

”Penertiban akan dilakukan minggu pertama Maret. Dengan catatan, akan melakukan komunikasi dengan satgasus harus seperti apa. Apakan harus penataan dulu atau pernertiban dulu atau pembinaan dulu. Kita belum ada tanggapan dari pimpinan (wali kota). Dan setelah ini, akan kami laporkan kepada pimpinan. Sesegera mungkin, hari ini kami akan laporkan, karena ini sangat mendesak,” ungkapnya. (agus-job/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan