Target Penyelesaian Tol Soroja Meleset

jabarekspres.com– Progres pembangunan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) sudah mencapai 70 persen. Hal itu, terkendala kondisi cuaca yang belum mendukung, sehingga diklaim menjadi kendala dalam proses penyelesaian pembangunan.

Direktur Utama PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) Bagus Mesi menjelaskan, proses pengerjaan pembangunan saat ini sudah selesai secara struktur jembatan dan fly over yang kini tengah dikerjakan, yakni penimbunan tanah.

”Proses penimbunan ini juga menyangkut kondisi cuaca. Karena sekarang masih sering diguyur hujan, itu jadi kendala. Karena penimbunan ini harus benar,” jelasnya kepada wartawan saat ditemui di proyek pembangunan Tol Soroja di wilayah Kecamatan Margaasih belum lama ini.

Bagus mengatakan, untuk penimbunan ini rata-rata tinggi tanah harus sesuai dengan ketinggian sekitar empat meter dan memerlukan tiga juta kubik tanah. Oleh karena itu, pengangkutan tanah oleh truk-truk proyek masih berlangsung hingga kini.

”Kami terus ngebut menyelesaikan pembangunan. Tapi karena kondisi cuaca belum mendukung, memang agak sulit. Karena dengan molornya pembangunan pun, tentu pengembang mengalami kerugian,” akunya.

Bagus melanjutkan, ketika proses penimbunan selesai dan cuaca mendukung, penyelesaian pembangunan tol sepanjang kurang lebih 10 kilometer itu pun bisa tuntas secepatnya.

”Sekarang progresnya mendekati 70 persen. Kalau timbunan selesai, bisa cepat. Karena untuk pembetonan jalan tergolong tidak akan lama. Sekarang pembetonan baru mencapai 42 persen. Tapi Insya Allah, kalau cuaca mendukung Juni tahun ini selesai, dan Juli sudah bisa beroperasi,” jelasnya.

Selain itu, kata dia, dengan kondisi cuaca yang kini hampir setiap hari diguyur hujan, dinilai cukup rentan pula terhadap keamanan para pekerja di lapangan.

”Karena di lapangan itu petir besar dan dikhawatirkan mengancam pekerja. Belum lagi pengangkutan tanah pun kalau saat hujan harus berhenti dulu karena ada penolakan dari warga, dengan alasan becek. Lagi pula, kalau saat hujan tanah pun tidak bisa dipadatkan,” ungkapnya.

Terkait lahan yang belum dibebaskan, lanjut dia, masih ada dua persen lagi di daerah Desa Parungserab, Kecamatan Soreang. ”Jadi untuk pembebasan lahan baru 98 persen. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa diselesaikan,” pungkasnya. (gun/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan