Pemprov Jawa Barat Dorong Semua Anak Harus Sekolah

jabarekspres.com, BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan Jawa Barat terus berupaya pelayanan pendidikan. Salah satunya dengan meluncurkan program Semua Anak Harus Sekolah. Program ini dilakukan untuk terpenuhinya Ketersediaan, Keterjangkauan, Kualitas, Kesetaraan dan Kepastian (5K).

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan, program Semua Anak Harus Sekolah merupakan komitmen  keberpihakan dari Pemprov Jabar, dunia usaha, komunitas dan akademisi serta semua pihak akan pendidikan di Jabar. Sehingga tidak lagi ada alasan anak untuk tidak sekolah.

PEMERATAAN PENDDIKAN: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat membuka Edu Futuristik Festival Semua Anak Harus Sekolah di Halaman Gedung Sate, kemarin (10/12). Heryawan menegaskan semua pihak harus terlibat memajukan pendidikan.

”Tidak ada alasan sekolah untuk mengeluarkan anak dari sekolahnya. Pendek kata  semua anak wajib sekolah dan harus sekolah,” tegas Heryawan usai membuka Edu Futuristik Ferstival Semua Anak Jawa Barat Harus Sekolah di Halaman Gedung Sate, Jalan Diponogoro, kemarin (10/12).

Pria yang akrab disapa Aher itu mengatakan, dari 2008 atau tepatnya sejak dirinya menjabat gubernur hingga saat ini, Jabar menempati peringkat kedua di antara provinsi lain untuk angka partisipasi sekolah SMA/SMK. Berdasarkan data saat itu ada sekitar 480 ribu anak sekolah. ”Alhamdulillah sekarang sudah mencapai dua juta lebih,” ujarnya.

Dijelaskan Aher, masih banyaknya anak yang tidak sekolah atau anak usia sekolah malah bekerja, muncul dari minimnya pengetahuan bahwa sekarang sekolah gratis. Sehingga pemerintah khususnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar akan terus bersosialisasi terkait sekolah gratis ini. Di samping itu ada juga yang memang dengan sengaja mengabaikan sekolah.

DEKLARASI (kiri-kanan): Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (kedua kiri), Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Ahmad Hadadi (kiri) saat menyerahkan naskah deklarasi Semua Anak Harus Sekolah kepada perwakilan pelajar di Halaman Gedung Sate, kemarin (10/12).

”Anak tidak sekolah itu bukan berarti tidak ada pengetahuan tentang sekolah sudah gratis, tapi memang sering kali terabaikan dan tidak adanya kemauan dari mereka untuk sekolah. Atau tidak adanya dorongan dari orangtua untuk menyekolahkan anaknya,” papar Aher.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan