KLHK Putuskan Kasus Beruang Minggu Depan

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Kasus beruang ‘kelaparan’ di Kebun Binatang Bandung kembali memaksa pemerintah turun tangan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akhirnya kembali meluncurkan investigasi dan bakal menentukan sikap minggu depan. Jika terbukti bersalah, maka sanksi bagi pemerintah tampaknya bakal berat mengingat kesalahan pengelola yang bukan pertama kali.

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengatakan, pihaknya sudah meluncurkan tim dari yang teridri dari berbagai lini KLHK untuk melakukan investigasi di kebun binatang tersebut. Penyelidikan tersebut bakal dilangsungkan hingga Minggu (22/1) nanti untuk memastikan temuan di lapangan memang terbukti secara empiris.

’’Setelah itu, kami akan membicarakan temuan tersebut dengan semua pemangku kepentingan. Pengambilan keputusan mengenai Kebun Binatang Bandung kami harapkan bisa tercapai pada Senin (23/1),’’ ujarnya saat dihubungi Jawa Pos (Jabar Ekspres Group) kemarin (20/1).

Namun, dia menegaskan bahwa pemerintah bakal tegas jika terbukti bahwa pengelola melakukan keselahan dalam merawat satwa-satwa yang ada. Menurutnya, standar kesehatan dan kesejahteraan untuk satwa liar dan yang dilindungi sudah jelas dicantumkan dalam regulasi seperti undang-undang nomor 18 2009. Karena itu, dia bakal mengenakan sanksi terhadap pelanggaran yang ada.

’’Kalau ada pelanggaran jelas akan dikenakan sanksi. Bobot penilaian nanti adalah kesehatan dan kesejahteraan hewan di sana,’’ jelasnya.

Keputusan tersebut tampaknya menjadi respon pemerintah karena banyaknya masyarakat yang semakin mendesak adanya tindakan kongkrit. Dalam situs petisi online sendiri, sudah 33 ribu tandatangan yang mendukung mosi berjudul ”Selamatkan Beruang Kelaparan di Kebun Binatang Bandung.”

Pengusung petisi sekaligus pihak yang memulai pemberitaan ini, Yayasan Scorpion, pun tetap menuntut agar pemerintah bisa memberikan sanksi meski terus disangkal oleh pihak pengelola yakni Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT).  Menurutnya, alasan yang mengatakan bahwa beruang itu normal karena bergerak lincah.

’’Silakan saja tanya pakar tentang beruang madu tentang gejala-gejala dari sikap mereka. Salah satu pakar beruang madu Gabriella Fredriksson dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) saja sudah mengatakan bahwa hal tersebut bisa mempengaruhi psikologi mereka,’’ tegasnya.

Marison pun meminta agar investigasi bisa dilakukan dengan obyektif namun juga secara komprehensif untuk benar-benar tahu kondisi beruang tersebut. Menurutnya hal tersebut perlu dilakukan agar temuan dalam penyelidikan benar-benar memastikan apakah kondisi beruang tersebut sehat seperti yang dikatakan oleh pihak manajemen Kebun Binatang Bandung.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan