Irfan Tewas Usai Berdagang

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Kepergian Irfan Taufik, 32, (IF) untuk selama-lamanya membuat keluarga kaget. Irfan meninggal akibat diseruduk mobil Honda Brio warna putih nomor polisi Z 1487 AL yang dikemudikan Irfan Maulana, 19, (IM) mahasiswa perguruan tinggi swasta di perempatan Jalan Naripan-Sunda, Senin (20/2) dini hari.

Paman IF, Anwar Abdullah mengatakan, kabar kepergian Irfan yang mendadak membuat istrinya Wina Nengsih shock. Menurut dia, IF merupakan anak yang baik dan giat bekerja.

Dia menuturkan, jenazah IF langsung dipulangkan untuk dimakamkan di kampung halamannya ke Kampung Citatah, Desa Sukaherang, Kecamatan Singaparna Tasikmalaya.

”Kami ini perantauan. Saya dan Irfan asal dari Tasik, tapi sudah lama tinggal di Bandung. Kalau Irfan itu ke Bandung saat dia sudah lulus sekolah SMP umur 16 tahunan. Nyari kerja di sini,” ujar Anwar kepada Jabar Ekspres di rumahnya, Jalan Kosambi, RT 05/12, Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, kemarin (23/2).

Anwar mengatakan, selain meninggalkan istri bernama Wina Nengsih, IF juga memiliki tiga anak yang masih kecil. Anak pertamanya Ginan Muhammad Rizi berumur 5 tahun, kedua Faiq Sukma Permana 3 tahun, dan ketiga Lutfi Hadi Hamizan masih 1 tahun.

Untuk menghidupi keluarganya, IF harus berjualan di dua lokasi. Pagi, dirinya menunggu kios bad cover di Pasar Baru. Kemudian sore hingga tengah malam, dia berjualan membuka lapak di Taman Tegallega.

”Anaknya penuh tanggung jawab. Pulang ke rumah pun, siangnya hanya untuk istirahat saja,” ujar dia.

Dia menambahkan, IF tinggal di Kosambi sudah cukup lama. ”Dulu sempat pindah-pindah kontrakan. Tapi setelah menikah enam tahun lalu, dia membeli rumah ini dan menjadi warga sini,” ujar dia.

Sementara itu, Bibi IF, Sumiati mengatakan, keluarga penabrak keponakannya memiliki itikad baik ingin bertanggung jawab. Menurut dia, seluruh biaya rumah sakit ditanggung keluarga IM.

Saat dirinya mengurus jenazah IF di RS Hasan Sadikin, orang tua IM sempat ingin mengantarkan jenazah ke Tasik. ”Tapi suami saya tahan dulu. Takutnya jika mereka (keluarga IM) ikut ke Tasik akan tambah masalah. Biasa kan kalau kena musibah yang tak wajar emosinya tidak terkendali,” ujar Sumiati.

Tinggalkan Balasan