Gunakan Medsos untuk Perubahan

Lebih lanjut Ismi mengungkapkan, pendidikan mengantarkan manusia menjadi lebih sejahtera. Menurut dia, semua kesuksesan berawal dari pendidikannya.

”Tidak hanya untuk perempuan saja, tetapi semuanya. Pendidikan merupakan sarana untuk mewujudkan cita-cita,” tegas dia.

Senada dengan Ismi, BA Satlantas Polres Bandung Bripda Kinanti Ulfa Aristi mengungkapkan, penggunaan teknologi informasi harus bisa dipertanggungjawabkan. Menurut dia, informasi yang di-share di medsos harus membawa dampak positif bagi masyarakat luas.

”Sekarang untuk apa upload sesuatu yang tidak ada manfaatnya. Lebih baik media sosial dimanfaatkan untuk hal positif,” ujar Kinan –sapaan akrabnya-.

Itulah sebabnya Kinan tidak terlalu eksis di instagram maupun media sosial lainnya. Kinan lebih menginginkan, dirinya bisa menginspirasi kaum perempuan jika meng-upload foto.

Menurut dia, perempuan memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Untuk itu, dirinya selalu berhati-hati dalam bertindak. ”Semua pekerjaan laki-laki bisa dilakukan oleh perempuan. Profesi apa sih yang tidak bisa dilakukan perempuan? Polisi wanita banyak. Bupati, gubernur hingga presiden pun pernah ada perempuan,” ujar Kinan.

Lebih lanjut Kinan berharap, peringatan Hari Katini setiap tahun bisa dijadikan sebagai perenungan. Menurut dia, perempuan Indonesia harus bertanya kepada dirinya sendiri, sejauh mana dia berbuat untuk bangsa.

Jangan sampai, kata dia, peringatan Hari Kartini diselenggarakan sangat meriah, namun tidak dibarengi dengan kemauan untuk maju.

”Kita harus meniru semangatnya Kartini. Di tengah keterbatasan dalam menyampaikan aspirasi, tapi dia bisa mengubah paradigma dunia. Kartini tidak mudah putus asa. Meskipun dia bangsawan, tapi merangkul rakyat jelata,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (P3APM) Kota Bandung Dedi Supandi mengatakan, kesetaraan gender bukan masalah bagimana perempuan memiliki posisi sama dengan laki-laki. Melainkan, adanya keadilan dan terpenenuhinya hak-hak perempuan,

Dedi mengatakan, saat ini perempuan memiliki akses yang sama dengan laki-laki. ”Jika bicara kesetaraan gender, posisi perempuan dan laki-laki sekarang sama saja. Namun kondisinya, bahwa masih ada perempuan yang menjadi korban kekerasan, trafficking dan masalah lainnya,” ujar Dedi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan