jabarekspres.com, CIMAHI – Sering terjadinya banjir di jalan raya yang terjadi di Kota Cimahi membuat Dinas Pekerjaan Umum (DPU) mengaku kewalahan menanganinya. Sebab, untuk mengatasinya perlu perbaikan pada Drainase yang ada di jalan tersebut.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Cimahi Ainul Yakin mengakui, pada 2017 pekerjaan dranaise dan jalan masih dalam prseses lelang tender. Sehingga, untuk memperbaiki Drainase membutuhkan waktu.
Menurutnya, perbaikan akan dilakukan 25 titik lokasi yang terdiri dari rehabilitasi jalan dan perbaikan saluaran drainase. Sedangkan untuk jalan lingkungan pihaknya baru baru mulai direncanakan dan dianggarkan pada APBD perubahan.
“Tiap lokasi berbeda pengerjaannya ada yang jalannya saja, ada jalan dan saluran, bahkan ada jalan, saluran dan trotoar” jelas Ainul ketika ditemui kemarin (30/9)
Dirinya menyebutkan, untuk anggaran proyek ini pihaknya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 35 miliar, dengan target diakhir tahun ini.
Kendati begitu, Sejak Juni lalu proses lelang tidak berjalan sesuai dengan harapan. Bahkan, dari 25 paket hanya tiga paket saja yang satu kali lelang.
“Lelangnya ada yang gagal sampai tiga kali, rata-rata sih dua kali proses lelang.,”ucap Ainul
Dirinya memaparkan, kegagalan lelang disebakan banyak dari perusahaan yang ikut tender. Banyak ayang tidak memenuhi persyaratan. Sehingga,masalah ini berdampak pada pelaksanaan proyek yang dikerjakan dipenghujung musim hujan.
“Itu bukan karena rekayasa tetapi lebih keproses pelelangan yang berulang-ulang sehingga imbasnya ke kelancaran pelaksanaan pembangunan karena cuaca,” ujarnya.
Selain itu, secara teknis dilapangan ketika pengerjaan Drainase biasanya akan ada kendala teknis seperti adanya saluran PDAM serta kabel listrik atau Fiber optik milik Telkom yang berada di saluran drainase.
“Seperti di Sangkuriang ada pipa PDAM. Kita sudah kirim surat .Tapi hingga sekarang masih belum ada respon dari mereka untuk memindahkan pipanya,” kilah Ainul
