Budiman Langsung Tancap Gas

jabarekspres.com, Bandung – Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman‎ langsung tancap gas usai dilantik Gubenur Jabar Ahmad Heryawan di Gedung Sate, kemarin (14/11). Dia mengaku, memprioritaskan program mengurangi kemiskinan yang saat ini masih tinggi di Kota Tasikmalaya.

Untuk mengurangi kemiskinan tersebut, kata dia, pihaknya akan memulai dengan pembangunan tata nilai menyangkut masalah akhlak, moral, budaya dan rasa nasionalisme. ”Untuk menopang program tersebut didorong program ketahanan pangan, dan penguatan pemberdayaan masyarakat,” kata Budi usai pelantikan.

Di luar itu, Budi menegaskan, segera membenahi sistem tata kota. Perbaikan dimulai dengan drainase, sanitasi serta Penerangan Jalan Umum (PJU). Sebab, kata dia, pembangunan insfratuktur di Tasikmalaya selama 5 tahun ke belakang sudah berjalan dengan baik.

Menurutnya, sepanjang 500 kilometer jalan di Kota Tasikmalaya sudah di-hotmix dan mengalami perbaikan. Selain itu, dirinya menilai sarana pendidikan serta kesehatan juga sudah mengalami perkembangan yang relatif sangat bagus.

”Sekarang lebih masuk ke permukiman masyarakat, drainase‎, sanitasi, PJU, Rutilahu dan kita ada program 5.000 renovasi Rutilahu,” urainya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan usai melantik Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya periode 2017-2022 yakni Budi Budiman dan Muhammad Yusuf berpesan, ‎agar pimpinan yang baru bisa menjalankan program kerjanya secara efektif, efisien tanpa ada penyimpangan. Selain itu, pria yang akrab disapa Kang Aher itu juga meminta agar pendidikan dan kesehatan lebih ditingkatkan lagi di Tasikmalaya.

”Ketika produktif karena sehat ditambah dengan pendidikan baik maka produktivitasnya akan sangat tinggi, dan ketika itu maka dampaknya akan berujung pada kesejahteraan lebih baik lagi,” kata Aher.

Lebih lanjut, Aher mengatakan‎, Tasikmalaya memiliki ekonomi yang khas dan cenderung berbeda dengan kawasan lain yakni, ekonomi kreatif berbasis kerajinan tangan masyarakat. Hal itu tentu menjadi keuntungan dan nilai lebih bagi Kota Tasikmalaya agar tidak bergantung kepada investasi.

‎”Kita butuh investasi tapi investasi itu nilai tambahnya dibagi, investor sebagian dan masyarakat sebagian. Tapi kalau industri kecil, menengah terus dibina oleh Tasikmalaya itu nilai tambahnya full untuk masyarakat,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan