SMA 1 Bina Bakti Bandung Menangi Honda DBL West Java Series 2016 – East Region

Muncul Juara Baru, Final Party Meriah

bandungekspres.co.id – Sekitar 2.000 penonton memadati GOR Pajajaran kemarin (23/2) saat Final Party Honda DBL West Java Series 2016 – East Region. Penonton dan supporter membanjiri kawasan tribun penonton hingga ke pinggir lapangan untuk menyaksikan perhelatan kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia.

Masing-masing sekolah yang tim basketnya berlaga membawa supporter sebanyak-banyaknya untuk mendukung tim kesayangannya berlaga di final party. Kehadiran para supporter tersebut terbilang sangat banyak hingga memenuhi GOR Pajajaran.

Terutama pada pertandingan putra, supporter langsung berteriak ketika tim kesayangannya mencetak skor. Sorak sorai penonton semakin riuh ketika SMA 1 Bina Bakti Bandung menjadi juara Honda DBL West Java Series 2016 – East Region.

Ketika pluit tanda berakhir permainan, para penonton pecah ke lapangan menghampiri dan memberikan selamat kepada SMA 1 Bina Bakti menang. Dalam Final Party Honda DBL West Java Series – East Region dimulai hadir juga, Istri Gubernur Jawa Barat, Hj Dr Netty Prasetiyani Heryawan, M.Si.

Netty mengaku, mengapreasi dengan terselenggaranya pertandingan Honda DBL West Java Series – East Region. Sebab, pertandingan basket tersebut yang berkelas nasional dengan diikuti berbagai sekolah.

”Para pelajar itu itu dengan energi yang besar harus disalurkan kepada hal yang positif,” ucapnya kepada Bandung Ekspres, sebelum memulai pertandingan di GOR Padjajaran, kemarin (24/2).

Berdasarkan data yang dia miliki, sekitar 4 juta anak muda telah mengonsumsi narkoba. Tercatat, ada 13 pemuda tumbang yang diketahui hingga meninggal dunia. ”Nah, dengan terselenggaranya pertandingan basket ini, menjadi upaya agar para anak muda terhindar dari narkoba,” tambah ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawaa Barat tersebut.

Selanjutnya, dalam olahraga terdapat semangat kompetisi di mana sangat menjunjung tinggi sportivitas. Selain itu, adanya kompetisi juga para siswa saling berjuang mengharumkan nama sekolahnya masing-masing.

”Adanya pertandingan ini sebagai cerminan menepis anggapan bahwa anak muda banyak yang mengonsumsi narkoba,” ungkapnya.

Sementara itu, partisipasi Provinsi Jawa Barat untuk mencetak atlet muda memberikan beasiswa sekitar Rp 90 miliar. Itu diurai untuk pelajar di SD hingga SMA. Selain itu, untuk menunjang para atlet terus berprestasi Jawa Barat memfasilitasi penerimaan siswa baru di sekolah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan